Mohon tunggu...
Amini Farida
Amini Farida Mohon Tunggu... Guru - Kepala SMP Negeri 10 Kota Madiun

Eyang yang suka menulis berniat semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anak Becermin dari Orangtua

30 Juli 2019   14:23 Diperbarui: 30 Juli 2019   14:36 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari bangun tidur hingga tidur lagi sejak bayi akan merekam seluruhnya dari lingkungan sekitar.Karena itu setiap orang tua  hendaknya mampu menjadi teladan.Jika sudah demi tentu mengharapkan memiliki keturunan yang baik ,sehat, dan bermanfaat bagi keluarga dan lingkungan.Tugas orang tua  untuk mencapai tujuan tersebut tidaklah mudah,ayah ibu harus mampu membina dan mendidik sebaik-baiknya.Menjadi orang tua harus paham kesehatan diri dan keluarga,cerdas mengantarkan anak-anak menjadi generasi yang mampu berlaga secara baik menghadapi kerasnya kehidupan.

Masalahnya tidak sedikit anak-anak terlantar di seluruh penjuru tanah air dapat dengan mudah kita saksikan,di sudut-sudut kota,hingga di jalan-jalan umum. Berbagai permasalahan anak disebabkan  adanya faktor ekonomi,  perceraian,kemiskinan,atau gaya hidup seiring perkembangan teknologi . Gelombang dahsyat melalui sajian yang menggoda dari perangkat IT seperti game,face book,line,w.a,twitter,video dan lain-lain mampu mengindahkan kehidupan.

Jangankan anak-anak,remaja,siapa saja,ayah-ayah,ibu-ibu  bahkan  kalangan kakek- nenek pun  tak terlepas gemerlapnya IT.Perangkat dahsyat  ini menyajikan aneka menu yang mampu  menjadikan semua urusan menjadi lancar dan beres,terutama para pengusaha.Karena itu wajar jika perangkat ini bagi siapapun menjadi barang terpenting harus terbawa kemanapun dan tidak ada kata  tertinggal.

Warnet tumbuh bagai  jamur di musim hujan dengan pengunjung setia anak-anak campur remaja bahkan dewasa,mereka  dengan leluasa bermain game yang belum tentu mendidik.Cobalah ayah atau ibu datangi warnet di sekeliling hunian ,maka akan tahu betapa komentar-komentar yang buruk terucap dari bibir mungil anak-anak kita.Teriakan atau umpatan itu sebagai ekspresi bermain game ketika mengalami kekalahan.

Orang tua perlu tahu jenis permainan yang sehat dan menghindari game  yang berbahaya. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan 15 game berbahaya bagi anak diantaranya: World of Warcrft,Call of Duty,Raising Force,Point Blank,War Rock,Counter Strike,Atlantica,Bully dll.Permainan tersebut mengarah pada unsur-unsur  kekerasan.Jika game itu terus menerus dimainkan anak,bukan tidak mungkin menambah barisan kenakalan remaja  hingga menambah pula  beban negara.

Jika dahulu setiap habis magrib,terdengar anak-anak merdu membaca ayat-ayat suci,kini remaja sibuk dengan game,mode dan begadang. Pemandangan demikian dapat kita  saksikan setiap malam, bukan hanya malam minggu saja,di alun-alun,daerah stadion,terminal di pinggir jalan besar remaja-remaja kita begadang hingga larut.

Pojok-pojok kota yang agak sepi digunakan remaja yang berpasangan dengan bahkan berpelukan, tidak mengenal budaya malu.Sementara remaja yang hobi motor pun menggelar arena balap liar yang sudah barang tentu dapat mengganggu berbagai pihak.Kemana lagi ajaran nenek moyang tentang etika dan pendidikan?.Ayah Ibu jangan  tinggal diam,kitalah yang bertanggung jawab terhadap anak kita masing-masing.Jika kita sebagai orang tua mampu menciptakan rumah tangga yang baik,anak-anak akan taat pada kita, sebagai orang tuanya.

Kita dapat mengantisipasi kenakalan remaja tersebut  diawali dari keluarga terkecil melalui peran ayah ibu.Orang tua mendampingi kegiatan anak agar melihat,mendengar menggunakan indra lima dengan sesuatu yang baik.Televisi serta koran tak boleh dilihat  atau dibaca anak terutama tayangan atau berita  negatif tentang perkelahian,pencurian,miras, serta obat terlarang.

Ayah ibu bisa melarang anak untuk tidak menonton tv atau game yang hanya  berisi  kehidupan bergaya hidup mewah dengan motor mahal kebut-kebutaan,pacaran, perkelahian  antar geng,apalagi tak sedikit tayangan sama sekali tidak mendidik saling berebut  sesuatu dengan cara penganiayaan.

Ayah ibu  dapat  memilihkan bacaan atau video atau media yang baik yang menyajikan berita seputar remaja berprestasi yang menjadi  juara membaca puisi,juara teater,juara bercerita , juara bidang olah raga berbagai cabang,IPA,IPS ,Matematika.Ibu dapat pula memilihkan bacaan anak seri tokoh dunia,Kecil-kecil Punya Karya atau novel-novel best seller dengan penulis yang berkualitas.

Bukan hanya  itu orang tua juga dituntut mampu menjadi teladan,rajin beribadah,tenang,ramah,humoris,suka bercanda,dermawan dan suka kerja keras. Dengan demikian tanggung jawab  sebagai orang tua terhadap anak tidaklah ringan.Kita dituntut untuk memberikan yang terbaik mulai dari yang dimakan memenuhi  nutrisi yang cukup serta mengajarkan pendidikan yang baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun