Mohon tunggu...
Amien Laely
Amien Laely Mohon Tunggu... Administrasi - menyukai informasi terkini, kesehatan, karya sendiri, religiusitas, Indonesia, sejarah, tanaman, dll

menulis itu merangkai abjad dan tanda baca, mencipta karya seni, menuangkan gagasan, mendokumentasikan, mengarahkan dan merubah, bahkan amanah serta pertanggungjawaban

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sekilas Sejarah Awal Penduduk Nusantara

15 Juli 2019   10:35 Diperbarui: 15 Juli 2019   11:05 739
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
cuplikan google maps

Kelompok Veddoid terdiri dari orang-orang nomaden yang bertahan hidup dengan berburu dan mencari ikan. Komunitas Veddoid bertahan hingga saat ini, yaitu seperti suku-suku Kubu dan Sakai di Sumatera, dan Toala di Sulawesi.

Kelompok Negrito bernasib serupa dengan Veddoid, masih bertahan di Kepulauan Nusantara bagian barat dan Semenanjung Malaysia, membentuk sekelompok kecil komunitas pemburu dan pencari ikan.

Kelompok Papua-Melanesia atau disebut juga Austro-Melanesia, saat ini di era Indonesia modern menjadi kelompok dominan di wilayah timur Indonesia.

Itulah sekilas sejarah asal muasal penduduk Asia Tenggara umumnya dan Indonesia khususnya, yang sejak 4500 tahun lalu bermigrasi dari negeri asalnya nun jauh di China bagian selatan.

"Penduduk Asli Bumi"

Jika menelusur ulang sejarah Asia Tenggara dan Indonesia tersebut, sesungguhnya mereka yang disebut sebagai bangsa pribumi, ternyata adalah bangsa pendatang juga. Bahkan boleh dikata, kelompok Veddoid, Negrito, dan Papua-Melanesia, yang telah mendiami Nusantara sebelum kelompok Austronesia datang, adalah warga pendatang. 

Hal ini disandarkan pada silsilah manusia dari Adam dan Hawa, yang konon awal turunnya Adam dan Hawa ke bumi adalah di sebuah tempat di Srilangka. 

Semua manusia adalah anak cucu Adam, dan sebagian dari mereka kemudian mencapai daratan Asia Tenggara dan Nusantara dan berdiam di tempat tersebut.

Kesadaran bahwa manusia adalah anak cucu Adam, dari bangsa atau suku apapun dan tinggal di manapun, menjadi kesadaran fundamental yang seharusnya dimiliki untuk membangun kedekatan dan kebersamaan. Istilah "penduduk asli" akan lebih tepat jika dimaknai sebagai "penduduk asli bumi". 

Tuhan menciptakan bumi untuk manusia dengan segala amanah yang harus ditunaikan oleh manusia terhadap bumi. Selain amanah menjaga kelestarian bumi, amanah utama tentu saja membangun kemakmuran bersama di bumi untuk semua manusia. Kemakmuran dan kesejahteraan hakiki adalah jika dirasakan oleh semua penduduk bumi. 

Menjadi keliru jika kemakmuran dan kesejahteraan itu hanya terbatas untuk dinikmati kelompok tertentu dengan mengabaikan kelompok lain, bahkan berusaha agar kelompok lain selalu dalam kondisi kekurangan dan keterbelakangan. Yang dimaksud kelompok di sini bahkan mencakup lingkup yang luas bangsa dan negara atau yang lebih luas dari itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun