[caption id="attachment_254632" align="aligncenter" width="550" caption="Masuk kota Amman "]
Jalan utama di kota berpenduduk 6,5 juta jiwa ini tertata sangat rapi. Karena ruas jalan yang memadai, maka kami tak menemukan kemacetan di kota ini. Banyak jalan layang yang cukup membingungkan terutama untuk pelancong seperti kami. Melihat peta tak juga membuat kami paham jalan. Tapi orang-orang Jordan sangat ramah dan welcome terhadap orang baru. Jadi sering-seringlah bertanya kalau di jalan.
Saya selalu tertarik mengamati setiap kota di negara yang kami kunjungi. Setiap kota jelas berbeda. Dari sejarah, geografi sampai tipikal orangnya semua punya sisi menarik. Tentang Jordan yang mendapat julukan The Hashemite Kingdom ternyata adalah kelanjutan kerajaan Hijaz, bisa dibaca di sini.
[caption id="attachment_254639" align="aligncenter" width="550" caption="View Amman menjelang Maghrib dari hotel"]
Hotel tempat kami menginap berada di jalan Queen Noor, dekat stadion nasional. Sempat bingung karena jalan yang rumit tapi setelah beberapa kali bertanya dan berputar-putar. Akhirnya hampir jam 5 sore sampai juga di hotel .Tempat istirahat kami selama 3 hari ke depan. Ahhh... akhirnya bisa merebahkan diri di tempat tidur.
Oh iya kami punya teman yang tinggal di Jordan. Teman kerja Bapak waktu di Libya. Walaupun dia sedang tidak di Jordan, kami diberikan nomor telepon kakaknya, Ibrahim namanya. Untuk bertanya tentang tempat menarik yang ada di Amman.
Berburu Makanan Enak
Setelah beberapa saat melepas penat, dan menyegarkan tubuh dengan mandi air hangat, kami bersiap jalan keliling kota Amman sekaligus mengisi perut untuk makan malam. Dengan menelpon Ibrahim kami bertanya tempat makan paling populer di Amman.
"Kalau mau cari tempat  ramai waktu malam, ada di City Center. Di sana ada tempat shopping juga ada tempat makan enak, Jafra namanya," terang Ibrahim melalui telepon.
"Memang agak susah cari tempat parkirnya karena ramai. Jadi kalau sudah ada tempat yang kosong, langsung saja parkir. Lanjutkan dengan jalan kaki, tanyakan Jafra pada orang di sana mereka semua akan memberitahumu, "lanjut Ibrahim
Setelah mendapat penjelasan dari Ibrahim, langsung saja kami meluncur ke tempat yang ditunjukkannya, City Center. Tidak sulit mencari petunjuk arahnya. Hanya 10 menit kami sudah sampai di sebuah tempat yang cukup ramai dengan lalu lalang orang dan kendaraan yang berseliweran. Banyak toko berjejer di sepanjang jalan. Benar kata Ibrahim, sulit mencari tempat parkir, beruntung kami menemukan tempat kosong untuk parkir. Lalu berjalan kaki.