Begitu juga kita  selaku pencipta konten atau kreator melalui tiktok, google,dan lainnya.  Semakin banyak iklan yang disajikan oleh pihak tiktok, google, youtube  dan lainnya, dan semakin banyak pihak yang menyaksikan iklan tersebut, maka akan semakin banyak pihak tiktok, google, youtube dan lainnya  akan memperoleh rupiah sebagai pembayaran jasa iklan yang sudah ditayangkan mereka di layar HP tersebut, maka akan  semakin banyak pula kita selaku tiktoker, youtuber dan lainnya akan menerima pembayaran jasa atas konten yang ditayangkan pihak mereka.
Ada hubungan timbal balik (simultan) antar pihak. Pihak pelaku bisnis yang mengiklankan produknya membutuhkan pihak media seperti tiktok, google,dan lainnya tersebut, pihak media seperti tiktok,google, dan  lainnya tersebut membutuhkan pelaku bisnis agar mengiklankan produknya pada media tersebut. Kemudian pihak tiktok.google, dan lainnnya tersebut membutuhkan kita  selaku penulis, pembuat konten atau kreasi, sementara kita  sendiri membutuhkan pihak media seperti tiktok, google dan lainnya  agar membayar jasa kita  dari imbal jasa iklan yang mereka iklankan  tersebut.
Namun, dari itu semua, bagi pengguna media tiktok, google  dan lainnya tersebut melalui HP bahwa iklan tersebut sebagian besar  merasakan iklan "permusuhan" karena  "mengganggu". Betapa tidak?, dengan sering munculnya iklan pada layar HP, begitu kita akan membuka suatu media, konten atau hiburan atau lainnya, dengan serta merta iklan tersebut muncul, terkadang durasinya cukup lama baru hilang sendiri.
Ada juga iklan yang tampil dilayar HP pada saat kita membuka HP, tampilannya memenuhi layar HP dan tampil berkali-kali. Dengan demikian, jelas akan mengganggu, bahkan terkadang sudah hilang tampilan iklan yang satu akan muncul tampilan iklan yang lain lagi. Seakan-akan iklan tersebut berlomba-lomba tampil memenuhi layar HP.
Bagaimana Menyikapinya?
Bagi pihak pelaku bisnis, boleh saja dan sah-sah saja mengiklan suatu produk lewat media tiktok., google, dan lainnya tersebut, asal tidak mengganggu anak negeri ini yang akan membuka konten, yang akan membaca artikel, yang akan menonton video, yang akan bermain game, yang akan menyaksikan berbagai hiburan,film dan lainnya.
Bagi pelaku bisnisi, bagaimana mengupayakan  iklan yang disjaikan tersebut harus sampai pada  pengguna HP, sementara pengguna agar tidak merasa terganggu. Bisa saja dengan sajian yang kilat, namun pesan iklan langsung bisa dimengerti dan bisa menyas  pengguna HP.
Misalnya dengan melakukan strategi tertentu untuk menampilkan iklan di layar HP,  iklan  diletakkan dibagian bawah layar HP, sehingga pengguna HP tidak merasa terganggu sementara pesan iklan tetap sampai. Prinsipnya,  iklan di layar HP tersebut, bisa di buat dengan berbagai startegi iklan untuk ditampilkan di layar HP dengan catatan tidak mengganggu pengguna HP.
Bagi pihak media yang akan menerima/memasang  iklan,seperti tiktok, google dan lainnya harus di lakukan kajian  secara seksama, bagaimana agar iklan yang akan disajikan oleh pelaku bisnis  jangan sampai mengganggu pengguna HP. Buat sajian iklan yang menarik, sederhana, bergambar dan memancing untuk disimak, sehingga pesan iklan sampai, pengguna HP tidak terganggu.
Bagi pihak yang mengharapkan rupiah dari balas jasa pengiklan kepada pihak media, seperti tiktok, google dan lainnya, seperti pihak penulis artikel, pihak pembuat konten, kreasi dan sebagainya, harus dapat menyajikan artikel yang menarik, konten yang bagus, kreasi yang kreatif dan seterusnya, agar pengguna HP atau pamirsa tertarik dengan sajian artikel, konten, kreasi dan, sehingga walau pun ada selingan iklan tidak membuat pengguna HP atau pamirsa atau penonton menjadi bosan dan terganggu.
Terakhir yang tidak kalah pentingnya adalah, usahakan berbagai pihak tersebut saling  diuntungkan, hindari ada  pihak yang akan dirugikan agar semua senang dan bahagia.Semoga !!!!!!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI