Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... bidang Ekonomi

Penceèdas Bangsa dan Pengamat Ekonomi Sumatera Selatan

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Bisnis Kuliner Menjanjikan?

29 April 2025   11:46 Diperbarui: 30 April 2025   17:56 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi produk usaha kuliner. (Shutterstock via Kompas.com)

Suasana semakin ramai, hiruk pikuk intensitasnya semakin tinggi, mana kala pelaku bisnis skala besar tersebut, melakukan promosi dengan demontrasi keliling lokasi sambil meneriakkan yel-yel yang menggoda konsumen agar tertarik membeli barang yang mereka jual baik pada saat itu maupun di toko mereka. 

Bisnis Kuliner Ok

Bila ditelusuri, perkembangan perekonomian di negeri ini dan atau daerah ini (provinsi Sumatera Selatan), tak terlepas dari keberadaan unit binis kuliner tersebut. Betapa tidak? Laju pertumbuhan ekonomi, baik di daerah ini maupun di negeri ini dominan disumbang oleh sektor konsumsi. Baik di Sumatera Selatan maupun secara nasional, sektor konsumsi merupakan komponen utama yang mendorong laju pertumbuhan ekonomi. (lihat ringkasan AI).

Bila ditelusuri ke belakang, pada masa krisis ekonomi, pada saat negeri ini dilanda pandemi, sektor konsumsi hampir mati, sehingga laju pertumbuhan ekonomi pun terkoreksi, pertumbuhan minus. 

Pelaku sektor konsumsi atau bisnis kulier melemah dan banyak yang mati, konsumen menghentikan makan/minum di luar takut dengan virus di masa pandemi, pelaku bisnis kuliner pun menghentikan aktivtas bisnisnya, sehingga sektor konsumsi pada saat itu boleh dibilang mati.

Namun, setelah kondisi mulai membaik, pandemi mulai berangsur pulih, pelaku bisnis kuliner mulai membuka kembali unit bisnisnya, konsumen mulai berangsur makan/minum di luar, tempat-tempat makan mulai menggeliat kembali, sampai normal seperti saat ini.

Bila disimak, memang bisnis kuliner sangat menjanjikan, apalagi bila kita melakukan pendekatan suatu konsepsi, di mana saja, kapan saja, kondisi apa saja, kita membutuhkan makan/minum, maka jelas bisnis kuliner ini tidak bisa terhenti, terus berlanjut dan atau kontinue. 

Tidak salah kalau bisnis kuliner ini kita sebut bisnis yang menjanjikan dan bisnis yang akan langgeng pada saat kapan pun, kalau pun akan terhenti, sifatnya sementara saja, kemudian akan normal kembali. 

Hijrah ke Bisnis Kuliner

Dengan maraknya bisnis kuliner pasca pandemi, tidak jarang mendorong pelaku bisnis bidang lain, fashion, aksesoris, perabot rumah tangga, dan pelaku bisnis lain di luar bisnis kulner, beralih ke bisnis kuliner.

Sebagai contoh teman saya yang sama-sama anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) yang mempunyai unit bisnis di bidang fashion, dan aksesoris, pindah ke unit bisnis kuliner. Beberapa unit tempat/toko/tenant milik beliau, yang tadinya penyewanya berjualan di sana dengan menjul aksesoris handphone, kini beralih dan tempat tersebut disulap menjadi tempat makan/minum.

Indikasi ini menunjukkan bahwa bisnis kuliner memang menjajikan dan tidak bisa terhenti, bisnis kuliner akan langgeng, sepanjang masih ada manusia, maka kebutuhan akan makan tetap akan ada, sepanjang itu pula makanan/minuman yang dijual oleh pelaku bisnis kuliner tetap akan dibeli oleh konsumen.

Bila dibandingkan dengan pemenuhan kebutuhan yang ada, maka kebutuhan akan makan, boleh dibilang mejadi prioritas. Kebutuhan primer, seperti pakaian, masih bisa ditunda, namun pemenuhan kebutuhan akan makan, tidak bisa ditunda. Walaupun kondisi ekonomi sulit, konsumen tetap harus makan. Bila kondisi ekonomi sulit masih menerpa mereka, maka mereka akan menunda atau mengurangi porsi pemenuhan kebutuhan lain dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan akan makan tersebut. 

Perlu Perlindungan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun