Kalau pun kita akan bertahan dengan makanan/minuman tradisional, atau makanan/minuman khas daerah, kita harus melakukan startegi bisnis yang bisa mempertahankan konsumen kita.  Misalnya, sajian makanan/minuman yang menarik, misalnya dijual dalam proses pembuatan makanan/minuman yang  kita sajikan menggunakan  etalase yang bisa dilihat dengan mata kepala konsumen, tidak tertutup, terjamin higinitas-nya, kesehatan makanan/minuman terjamin.
Seperti yang dilakukan oleh pelaku bisnis yang menjual roti tertntu yang sudah terkenal tersebut. Mereka memformat tempat produksi sekaligus tempat berjaulan dalam satu tempat yang nyaman dan terjamin kesehatannya.
Dalam hal ini, harus ada pihak yang peduli atau memperhatikan atau membantu mereka. Pemerintah, harus memberikan bantuan dan incentif, agar mereka yang terbatas dengan modal bisa melakukan hal demikian, bisa menyewa tenant di Mal atau pada pasar modern lainnya.
Ketiga. Lakukan evaluasi. Agar unit bisnis yang kita lakoni tetap eksis, tidak ada salahnya kita melakukan evaluasi atau control atas unit bisnis yang kita jalankan tersebut. Misalnya, jika terjadi penurunan omset, kita usahakan mencari penyebabnya dan sedapat mungkin mensolusinya, agar omset yang turun tersebut kembali normal. Â Misalnya, jika ada kejenuhan dikalangan konsumen yang mengkonsumsi makanan/minuman kita tersebut, lakukan "perubahan", baik dari sisi cita rasa,dari sisi tampilan, maupun dari sisi kualitas,
Terkahir yang tidak kalah pentingnya adalah pelayanan prima. Pelayanan prima tetap harus dikedepankan. Baik kita selaku pelaku bisnis yang tergolong kelas kecil maupun pelaku bisnis kelas kakap, lakukan atau berikan pelayanan prima kepada semua konsumen kita, agar mereka tetap puas dan senang. Semoga!!!!!!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI