Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Fakultas Ekonomi dan.Bisnis Universitas Muhamadiyah Palembang

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Berikan Kesempatan "Bertahan" kepada Pelaku Bisnis Skala Kecil di Negeri Ini!

21 Februari 2024   15:04 Diperbarui: 23 Februari 2024   08:25 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi warung kelontong. (KOMPAS/PRIYOMBODO)

oleh Amidi

Sekitar sepuluh tahun yang lalu, unit bisnis yang dilakoni oleh pelaku bisnis skala besar terpusat di mal dan atau pusat kota, namun beberapa tahun terakhir ini mereka ekspansi membuka unit bisnisnya di kampung-kampung, ditingkat kecamatan bahkan sudah meramba ke tingkat rukun tetangga (RT).

Masyarakat selaku konsumen yang akan membeli produk untuk memenuhi kebutuhan, seperti bahan pokok, handphone, makanan siap saji, es cream, snack, roti, sepatu, baju dan lainnya, tidak harus datang ke mal atau toko yang ada di pusat kota, cukup dengan keluar rumah konsumen sudah bisa membeli apa yang dibutuhkan mereka, karena produk tersebut sudah dijual dikawasan perkampungan bahkan di lingkungan RT. 

Tidak hanya itu, Indomaret dan Alfamart pun sudah merambah sampai ke RT-RT bahkan sudah masuk ke desa-desa.

Jika disimak bahwa pelaku bisnis skala besar yang membuka gerai ritel modern dan gerai lainnya tersebut terus bertambah. Pertambahan gerai-gerai tersebut, memang sudah diagendakan mereka dengan berlomba-lomba mengemasnya dalam program 1.000 gerai/toko/tenant/unit. (lihat Amidi dalam kompasiana.com, 23 Agustus 2023).

Lantas, bagaimana dengan pelaku bisnis skala kecil yang ada, seperti warung yang ada di kampung-kampung, pedagang kali lima (K-5) dan lainnya, apakah akan dibiarkan begitu saja, mereka berjalan dengan apa adanya? Kita tidk bisa mengandalkan pelaku bisnis skala besar saja!

Bahaya Mengandalkan Pemodal/Pebisnis Besar

Jika dikaji lebih jauh, bahwa perekonomian suatu negara yang hanya mengandalkan pemodal besar dan atau pelaku bisnis skala besar saja, dalam jangka panjang akan berdampak negatif bagi perekonomian sendiri.

Sebenarnya pada saat negeri ini dilanda krisis ekonomi tahun 1998 lalu, sudah cukup untuk membuktikan bahwa pemodal atau pelaku bisnis skala besar tidak bisa bertahan bahkan tidak sedikit colaps, sementara pemodal kecil atau pelaku bisnis skala kecil bisa bertahan, karena mereka mengandalkan kekuatan sendiri (baca: modal sendiri), sementara pemodal besar atau pelaku bisnis skala besar tidak bisa bertahan, mereka besar karena mengandalkan utang.

Hal ini diperkuat oleh pernyataan Fauzi Ichsan selaku Ekonom Senior dan Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan 2015-2020 pada acara Power Lunch CNBC Indonesia, 07/02/2024, ia menyitir bahwa bahaya jika perekonomian Indonesia hanya dinikmati pemodal besar atau pelaku bisnis skala besar saja. 

Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa jika perekonomian Indonesia hanya mengandalkan pemodal besar atau pelaku bisnis skala besar saja, dalam jangka panjang perekonomian kita bisa negatif. (cnbcindonesia.com, 11 Februari 2024).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun