Mohon tunggu...
Amidi
Amidi Mohon Tunggu... Dosen - bidang Ekonomi

Fakultas Ekonomi dan.Bisnis Universitas Muhamadiyah Palembang

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Boleh Saja Memprogramkan 1.000 Gerai Asal Tidak "Membunuh" Diri Sendiri dan Orang Lain

29 Agustus 2023   08:03 Diperbarui: 30 Agustus 2023   14:30 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pelaku bisnis. Sumber: Shutterstock/Odua Images via kompas.com

Dalam melakoni unit bisnis, apa pun jenis dan ragam-nya, memang pelaku-nya dituntut harus mempunyai visi dan misi yang visioner dan atau harus mempunyai kemauan untuk terus maju dan berkembang. Pelaku bisnis yang demikian, diyakini akan membawa bisnis-nya sukses yang luar biasa, apalagi bila ia dapat mendorong unit bisnis-nya terus bertambah jumlahnya dalam hitungan kurun waktu tertentu.

Bila kita cermati,  saat ini, pelaku unis bisnis mulai berlomba-lomba menambah unit bisnis-nya untuk menjangkau konsumen sebanyak-banyaknya, apakah unit bisnis yang bergerak dalam bidang perdagangan, kuliner, kesehatan dan lainnya . Mereka berlomba-lomba membuat program 1000 gerai/toko/tenant/unit. 

Saya mencermati, setidaknya saat ini sudah ada beberapa unit bisnis yang memprogramkan 1000 gerai/toko/tenant tersebut. Misalnya unit bisnis yang bergerak dalam bidang perdagangan ritel modern, seperti Indomaret, melalui PT  Indomarco Prismatama mempunyai 1000 gerai ritel modern.

Misalnya unit bisnis yang bergerak dalam bidang kuliner, seperti gerai/warung kopi "Janji Jiwa" telah memprogramkan 1000 gerai. Misalnya unit bisnis dibidang kesehatan, seperti Persyarikatan Muhammadiyah mempunyai program 1000 klinik yang akan disebar untuk daerah terluar, terjauh dan terdalam. (lihat Amidi dalam Majalah Suara Muhammadiyah.id, 10 April 2023).

Bila kita simak, sebenarnya sah-sah saja apabila suatu unit bisnis memprogramkan atau merencanakan untuk mempunyai/mengembangkan unit bisnis-nya menjadi 1000 gerai/toko/tenant/unit tersebut. Namun, perlu disikapi dengan bijak, perlu diantipasi, perlu diwanti-wanti, jangan sampai menimbulkan dampak negatif  (membunuh)   diri-nya sendiri dan menimbulkan dampak negatif (membunuh)  pelaku bisnis yang lain.

Pengembangan/pertambahan unit bisnis baik dalam artian jumlah unit bisnisnya (bidang bisnis yang sama) maupun dalam artian pelaku bisnisnya (pertambahan pelaku unit bisnis yang baru). 

Berkembangnya atau bertambahnya jumlah unit bisnis (yang sama atau yang baru) tersebut memang kita butuhkan dalam rangka  menambah jumlah pelaku bisnis yang ada agar negeri ini dapat tergolong negara yang maju (dari sisi indikator bisnis), dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak lagi, dapat meningkatkan pendapatan unit bisnis sendiri dan pendapatan negara/daerah serta dampak positif lainnya yang timbul, namun di sisi lain perlu kita wanti-wanti jangan sampai mematikan/membunuh diri mereka sendiri dan pelaku bisnis yang lain yang tergolong lemah dan tertatih-tatih.

Bagaimana Sebaiknya?

Saya yakin kita tidak ingin disatu sisi pelaku bisnis yang satu, yang kuat,  tumbuh dan berkembang sangat pesat, sementara pelaku bisnis yang lain, yang lemah, berguguran satu per satu. Untuk itu setidaknya jauh-jauh hari ada langkah  antisipasi dan kebijakan yang dapat mendorong semua unit bisnis yang ada di negeri ini atau di daerah ini dapat tumbuh dan berkembang bersama.

Memang dari sisi persaingan, ada unit bisnis yang unggul dalam persaiangan atau menang bersaing dan ada unit bisnis yang kalah bersaing. Menang atau kalah-nya mereka dalam bersaing tersebut, pada hakikatnya memang tergantung mereka sendiri dalam mengantisipasi persaingan tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun