Kemudahan dalam memilih calon pasangan melalui aplikasi kencan daring tentu akan menghasilkan aspek cinta yang berbeda. Cinta romantis yang berasal dari kombinasi komponen keintiman dan gairah akan terbentuk, namun tidak bertahan lama. Bertukar pujian, rayuan, dan saling goda melalui kolom pesan teks aplikasi tersebut akan merilis zat dopamin dari tubuh yang menghasilkan perasaan nyaman dan bahagia.Â
Lama kelamaan, seringnya interaksi yang terjadi akan akan menurunkan jumlah dopamin yang dihasilkan dari tubuh sehingga muncul perasaan bosan atau jenuh dalam hubungan. Akibatnya, pemutusan hubungan secara sepihak pun terjadi.Â
Salah satu pihak mulai tidak menanggapi panggilan telepon, pesan teks, tidak lagi mengikuti akun media sosial pasangan mereka, bahkan memblokir pasangan mereka di media sosial.Â
Pemutusan hubungan secara sepihak dan tiba-tiba ini disebut sebagai ghosting (Levebre, dkk., 2019). Ghosting adalah strategi yang paling sering digunakan dalam hubungan jangka pendek, dengan ciri utama kurangnya komitmen (Koessler, dkk., 2019).
Ghosting dan Aplikasi Kencan DaringÂ
Ghosting adalah sebuah strategi untuk menghindari hubungan yang tidak diinginkan tanpa harus putus (LeFebvre, dkk., 2019).Â
Pada korban, ghosting dimaknai sebagai tindakan yang salah, tidak dewasa, dan terkadang menyakitkan untuk mereka. Namun, dari sisi pelaku ghosting, mereka sering kali membenarkannya sebagai suatu cara untuk melindungi harga diri mereka setelah mengalami kekerasan, direndahkan, atau bahkan dilecehkan (Manning, Denker dan Johnson, 2019).
Perilaku ghosting terkait dengan penggunaan aplikasi kencan daring dan waktu yang dihabiskan di aplikasi kencan daring (Navarro, dkk., 2019).Â
Seringnya menggunakan aplikasi kencan daring sebagai alat untuk menemukan calon pasangan meningkatkan paparan dan risiko dari penggunaannya, seperti agresi dunia maya atau pelecehan seksual (Choi, Wong & Fong, 2018).Â
Menghabiskan lebih banyak waktu daring dalam aplikasi kencan juga akan meningkatkan kemungkinan mengetahui profil calon pasangan (Chan, 2016).Â
Ghosting juga kemungkinan lebih tinggi terjadi jika harapan salah satu pihak tidak terpenuhi, atau calon pasangan ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi pihak tersebut.