Namun, jaman pun terus berkembang dan berubah seperti sekarang ini. Dimana tuntutan ekonomi tidak melulu baku seorang suami yang pergi mencari nafkah, hari gini , untuk menutup kekurangan kebutuhan sehari - hari, sang istri pun ikut mencari nafkah dengan porsi mencari tambahan. Banyak ibu - ibu yang saya kenal dan di lingkungan dimana saya tinggal atau kerabat, para ibu - ibu rumah tangga juga ikut mencari uang dengan cara berdagang.
Kerabat keluarga penulis , walaupun suami nya bekerja sebagai PNS , BUMN dan perusahaan swasta dengan posisi yang strategis, sang istri tetap ikut mencari nafkah untuk mensiasati kebutuhan rumah tangga yang kurang , jadi sang istri gak melulu nunggu uang dari suami untuk sekedar beli kebutuhan sang istri. Cara ini cukup membantu roda perekonomian rumah tangga.
Kembali ke soal bapak rumah tangga, lelaki yang sabar itu bernama bapak rumah tangga adalah orang yang bertanggung jawab baik dalam urusan pekerjaan kantor dan rumah tangga, selain itu, kehadiran seorang ayah di dalam membersamai dan bonding bersama anak adalah waktu yang berkualitas terlebih masa kanak - kanak di rasa singkat dan krusial sehingga kedua peran orang tua sangat penting dalam mendidik dan mengasuh anak - anak.
Pasti nya akan sangat berbeda anak yang di besarkan sendiri oleh ibu atau ayah, atau anak yang di besarkan oleh kedua orang tua. Peran seorang ayah atau bapak di dalam mengasuh anak akan melahirkan anak - anak yang tangguh, disiplin, berdaya juang , kuat, mandiri, berani dan bertanggung jawab. Jadi kehadiran seorang bapak rumah tangga di dalam keluarga secara tidak langsung ikut andil di dalam menjaga keharmonisan rumah tangga dan betapa berharganya waktu itu ketika mereka ada.Â
Sungguh tidak akan terhina seorang bapak yang ringan tangan di dalam membantu pekerjaan istri di rumah, hal ini juga senantiasa akan menjadi contoh yang baik bagi anak - anak bahwa, tidak ada pekerjaan rumah tangga yang di kerjakan sesuai jenis kelamin.
Anak laki - laki tidak di 'haram' kan menyapu, mengepel, memasak , membereskan tempat tidur , menyiram tanaman , mengelap, sedangkan anak perempuan tidak melulu harus membantu ibu di dapur, tapi bisa juga mencuci baju, menjemur pakaian, Â menjaga adik bayi, bahkan mencuci motor, mobil, menguras bak, semua sama - sama belajar dan tidak ada pembeda jenis pekerjaan sesuai dengan jenis kelamin.Â
Kelak anak - anak yang di besarkan dengan cara seperti ini akan menjadi anak yang mandiri , fleksibel, tidak kaku dan akan mempermudah kehidupan nya di masa yang datang.
Jadi buat bapak rumah tangga yang ada di luar sana, jangan menunggu pensiun untuk menjadi bapak rumah tangga, membantu pekerjaan rumah tangga sang isteri bisa kapan saja, di saat - saat senggang, gak selalu menunggu waktu libur, justru akan membuat bapak lebih paham seperti apa pengorbanan isteri di dalam mengelola managemen rumah tangga dengan jam kerja yang tidak terhingga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI