Mohon tunggu...
Maya Ameliani
Maya Ameliani Mohon Tunggu... Sales - menerima, memberi, berbagi bersama

Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ratu Drama

11 Agustus 2020   07:00 Diperbarui: 11 Agustus 2020   07:01 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh: Amelia Mayha

Sedetik melirik larik dalam secarik kertas yang ternoda.

Senyum tipis tersungging di sana.

Sang indra beralih memandang pemuda di hadapannya.

Diam tanpa kata, terpancar sejuta pesona.

Bibir tipis dihiasi gincu merah muda terbuka.

Hendak berkata, membuat jantung sang pemuda berdebar tak terkira.

Menunggu jawaban penuh harapan akan kata ya, atau diterimanya secarik kertas berisi puisi penuh makna.

Namun, apa mau dikata? Wanita itu Ratu Drama.

Tak hanya pandai mewarnai bibir dengan warna warni gincu yang menggoda. Akan tetapi, pintar bermain rasa juga mengubah rupa.

Sejenak terlihat mempesona, selanjutnya berubah dusta.

Terkadang tanpak bahagia, padahal menyimpan begitu banyak luka.

Depok, 28 Juli 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun