Kalimantan Selatan, salah satu provinsi terkaya di Indonesia, menyimpan beragam potensi sumber daya alam yang dapat membawa kemakmuran bagi masyarakat. Dari sektor pertanian, perikanan, pariwisata, pertambangan, hingga kehutanan, provinsi ini memiliki kekayaan yang melimpah. Namun, di balik potensi tersebut, terdapat pula tantangan lingkungan yang perlu dikelola dengan bijaksana.
POTENSI SUMBER DAYA ALAM DI KALIMANTAN SELATAN
- Sektor Pertanian
Kalimantan Selatan memiliki lahan yang subur dan cocok untuk berbagai jenis tanaman pertanian. Komoditas unggulan di sektor ini antara lain padi, jagung, ubi kayu, kacang-kacangan, sayuran, dan buah-buahan. Pada tahun 2023, Kalimantan Selatan tercatat sebagai salah satu provinsi dengan produktivitas padi tertinggi di Indonesia, dengan produksi mencapai 2,8 juta ton per tahun. Selain itu, provinsi ini juga dikenal sebagai penghasil sayuran dan buah-buahan tropis yang berkualitas, seperti pisang, rambutan, durian, dan manggis.
- Sektor Perikanan
Potensi sumber daya perikanan di Kalimantan Selatan juga sangat besar, terutama di wilayah pesisir dan perairan sungai. Sektor ini mencakup perikanan tangkap dan budidaya, dengan komoditas utama berupa ikan air tawar, ikan laut, udang, dan berbagai jenis biota air lainnya. Pada tahun 2023, produksi perikanan di Kalimantan Selatan mencapai 1,2 juta ton, dengan kontribusi terbesar dari perikanan tangkap di sungai-sungai besar.
- Sektor Pariwisata
Kalimantan Selatan juga memiliki potensi pariwisata yang cukup besar. Provinsi ini memiliki beragam objek wisata alam yang menarik, mulai dari hutan tropis, danau, sungai, air terjun, hingga pantai-pantai yang indah. Salah satu destinasi populer adalah Taman Nasional Sebangau, yang terkenal dengan ekosistem gambut dan keanekaragaman hayatinya. Selain itu, terdapat pula objek wisata budaya, seperti Keraton Kasultanan Banjar, yang menawarkan kekayaan sejarah dan arsitektur tradisional.
- Sektor Pertambangan
Kalimantan Selatan juga dikenal sebagai salah satu provinsi kaya akan sumber daya mineral, terutama batu bara dan emas. Pada tahun 2023, produksi batu bara di provinsi ini mencapai 100 juta ton per tahun, menempatkannya sebagai salah satu penghasil batu bara terbesar di Indonesia. Selain itu, terdapat pula potensi pertambangan emas, timah, dan bijih besi yang tersebar di beberapa kabupaten.
- Sektor Kehutanan
Kalimantan Selatan memiliki hutan tropis yang luas, dengan keanekaragaman hayati yang tinggi. Hutan-hutan ini menyediakan sumber daya kayu yang bernilai ekonomi tinggi, seperti kayu keras (meranti, ulin, dan lain-lain) dan kayu lunak (sengon, jabon, dan lain-lain). Selain itu, hutan-hutan ini juga berfungsi sebagai paru-paru dunia, menyerap karbon, dan menjaga keseimbangan ekosistem.
TANTANGAN LINGKUNGAN DAN AMDAL
Meskipun Kalimantan Selatan memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, terdapat pula tantangan lingkungan yang perlu diperhatikan, terutama terkait dengan aktivitas pertambangan.
- Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL)
Aktivitas pertambangan, khususnya penambangan batu bara dan emas, dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Oleh karena itu, sebelum melaksanakan kegiatan pertambangan, pihak pengelola diwajibkan untuk melakukan Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL).
AMDAL adalah proses analisis mengenai dampak suatu rencana usaha dan/atau kegiatan terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. Dalam AMDAL, akan dikaji berbagai aspek, seperti:
- Dampak terhadap komponen biotik (flora dan fauna) di wilayah sekitar lokasi pertambangan.
- Dampak terhadap komponen abiotik (tanah, air, udara) di wilayah sekitar lokasi pertambangan.
- Dampak terhadap sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat di sekitar lokasi pertambangan.
- Rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup untuk meminimalisir dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif.