Libur bersama Google, Boncengan BCA Mobile dan Kompasiana

Bantaeng. Sebagai pengguna setia Google, tentu saja beragam aplikasi besutan perusahaan IT (Information Technology) terbesar di dunia ini harus selalu ada mengisi ponsel Android milik Saya. Termasuk aplikasi sama, sebagian diantaranya juga mengisi daftar menu pada laptop bawaan Saya kemanapun melangkahkan kaki.

Aplikasi Google.

Kita mulai dengan aplikasi paling utama yakni Google Chrome. Kali ini kita coba lebih fokus keberadaannya di ponsel ketimbang perangkat non mobile seperti laptop dan PC (Personal Computer).

Betapa tidak, gadget layaknya smartphone lebih sering menemani kita dalam kondisi apapun karena saking mungilnya dan #AntiRibet dibawa kemana-mana. Di ponsel sendiri kita coba lewatkan beberapa aplikasi bawaan yang memang sudah tertanam sejak kita menginstall OS (Operation System) kedalamnya baik Android maupun iOS.

Sebut saja aplikasi Kontak, Telepon, SMS atau Messenger, Jam, Kalender, Stop Watch, Alarm, Pengelola File, Kamera dan sebagainya yang sangat mendasar mutlak harus ada meski dalam kondisi terburuk sekalipun sebenarnya tidak dibutuhkan.

Dengan Google Chrome, dapat dikatakan hampir semua yang kita butuhkan untuk aktifitas di dunia maya #DibikinSimpel dan sudah bisa terpenuhi apalagi jika hanya untuk berselancar saja. Meskipun dengan aplikasi mandiri diluar browser anyar ini akan lebih nyaman dan cepat aksesnya karena tidak memakan resource yang berlebihan, dengan asumsi hanya satu aplikasi mandiri terbuka seperti Facebook atau semacamnya.

Aplikasi Google Chrome.

Bagi seorang Penulis misalnya, Google Chrome sangat membantu untuk mengakses website miliknya ataupun portal dimana dia mendedikasikan diri menuangkan coretan-coretan digitalnya.

Diketahui website membutuhkan browser untuk melakukan aktifitas didalamnya. Dan yang lebih penting ketika melakukan manajemen baik maintenance (pemeliharaan) ataupun pengaturan lainnya.

Kompasiana misalnya lahir sejak lama telah memanjakan para Kompasianer dengan Google Chrome. Jika diakses melalui browser lain, terjadi perbedaan signifikan dari segi kecepatan, fitur yang kurang maksimal bahkan terkesan tidak sesuai harapan.

Aplikasi Kompasiana.

Beruntunglah sekarang ada aplikasi mandiri bernama Kompasiana. Aplikasi ini sekaligus menjadi rekomendasi kedua harus disiapkan di ponsel para Kompasianer saat liburan.

Khusus ditujukan bagi Kompasianer tanpa melibatkan portal lain. Sehingga bagi Kompasianer akan lebih nyaman menulis, ditambah fitur terbarunya Auto Save memungkinkan penulis bisa berhenti sejenak dan beralih ke aktifitas lain sebelum mempublish artikel yang ditulisnya.

Aplikasi Google Play Store.

Berikutnya tak kalah wajibnya adalah Google Play Store. Bagi pengguna ponsel berbasis Android, sesungguhnya aplikasi inilah yang paling utama karena menjadi tempat berlabuhnya seluruh aplikasi yang siap diinstall ke dalam sistem.

Cukup menjajalnya dengan menginput nama aplikasi yang diinginkan lalu diinstall. Sekaligus menjadi penolong tatkala ada kebutuhan mendesak akan aplikasi tertentu yang belum hadir di layar utama atau daftar aplikasi ponsel kita.

Kembali lagi menjadi gambaran bahwa aplikasi tertentu sangat penting bagi para Penulis, sedang aplikasi lainnya hanya dibutuhkan pengguna ponsel dengan tujuan lain lagi. Artinya masing-masing pengguna punya kebutuhan berbeda saat liburan maupun di hari kerja.

Aplikasi BCA Mobile.

Edy Hermawan misalnya, dia yang menjadi salah seorang nasabah Bank BCA di Kabupaten Bantaeng, Provinsi Sulawesi Selatan menyebutkan jika diponselnya harus selalu ada BCA Mobile. Dengan beragam fitur didalamnya, Edy dapat melakukan transaksi secara online dan non tunai.

"BCA Mobile wajib ada di ponsel Saya karena sangat membantu, bisa kemana-mana dan belanja meski tidak membawa dompet", tutur Edy kepada AMBAE, Senin (03/06/19).

Sepekan terakhir ini dirinya telah menggunakan BCA Mobile untuk berbagi THR kepada keluarganya. Dia pun kerap melakukan penarikan uang di ATM tanpa kartu hanya memanfaatkan fitur Tarik Tunai di aplikasi BCA Mobile.

Aplikasi Google Maps.

Sementara bagi Penulis, Muhlis Majid yang hari ini sedang melakukan perjalanan Mudik menuju kampung halamanannya menggunakan Google Maps sebagai pemandu. Bukan karena tidak mengetahui jalur ke Dusun Pattallassang, Desa Tabbinjai, Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, tapi untuk memahami jalur mana harus dilalui agar tidak terjebak macet.

Pasalnya di berangkat menjajal rute di etape kedua dia Mudik. Berangkat dari Kota Makassar yang saat ini dipadati pengunjung dari 24 Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan untuk berbelanja.

"Beruntung ada Google Maps, tanda merah di peta digital ini menunjukkan ada penumpukan kendaraan. Jadi Saya bisa menghindari rute itu supaya cepat tiba di kampung", jelas Muhlis via WhatsApp.

Aplikasi BMKG.

Sebagai pemudik kata Muhlis, dia juga butuh aplikasi milik BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) untuk berjaga-jaga jika daerah yang akan dilaluinya sedang diguyur hujan atau kondisi cuaca ekstrim lainnya.

Keduanya yang dikonfirmasi terpisah rupanya sepakat menyiapkan YouTube swbagai aplikasi wajib di ponselnya saat liburan. Di kampung Muhlis, jangankan akses internet dari penyedia ISP (Internet Service Provider) via kabel, infrastruktur jalanan yang memadai pun belum menyentuh daerah pedalaman di perbatasan antara Kabupaten Gowa dan Kabupaten Sinjai itu.

Edy sendiri mengalami kesulitan untuk menonton film kesayangannya berhubung kediamannya berada di kaki Gunung Loka di Dusun Bangkeng Bonto, Desa Bonto Lojong, Kecamatan Ulu Ere, Kabupaten Bantaeng. Lokasi itu disebut-sebut Blank Spot untuk beragam konektifitas seperti internet berbasis kabel, pancaran frekuensi radio, pancaran frekuensi televisi dan sebagainya.

Aplikasi YouTube.

Padahal tak jauh dari kediamannya berdiri Stasiun Transmisi TVRI Gunung Loka. Namun tepat berada di kaki Gunung Loka pada sisi berlawanan dari rumahnya yang mana pancarannya lazim dikategorikan tegak lurus.

Sehingga keduanya meyakini dengan YouTube bisa mengakomodir kebutuhannya menonton film atau video hingga yang berasal dari kancah internasional. Dengan begitu kata 2 warga desa itu, dunia serasa dalam genggaman yang akan membuatnya tidak lagi bete atau jenuh selama liburan.

Aplikasi Twitter, Facebook dan Instagram.

Aplikasi mentereng berikut ini tentu saja mengikuti tren milenial. Facebook, Instagram, Twitter, WhatsApp, Telegram dan seabrek aplikasi Media Sosial lainnya juga wajib Anda install di ponsel. Aplikasi semacam ini tersedia di Android maupun iOS.

Kita bisa melakukan silaturahmi versi dunia maya dengan aplikasi tersebut. Apalagi selama libur lebaran atau Hari Raya Idul Fitri 1440 H, dijamin media sosial bakal mendominasi kegiatan keseharian selama tidam bekerja seperti biasa.

Baik ucapan ataupun informasi dan berita dapat kita temui di media sosial. Termasuk rutinitas di dunia nyata berupa jual beli, kini telah merambah dunia maya berlabel media sosial.

Aplikasi Note.

Kita ulas kembali kebutuhan lain bagin seorang Penulis yakni Note alias Catatan. Dengan aplikasi yang umumnya sudah menjadi bawaan ponsel ini, Penulis dapat menuangkan karyanya sebelum mempublishnya melalui portal Website ataupun WebBlog.

Ingatlah untuk mengisi sesi liburan Anda dengan segala hal yang bernilai positif serta bermanfaat sebesar-besarnya bagi diri Anda dan orang lain. Seperti halnya menulis, berbagilah artikel yang faktual tanpa hoax dan menyesatkan. (AMBAE)

salam #AMBAE