Bantaeng, Selasa (01/01). Mengawali tahun baru 2019 di Kabupaten Bantaeng, salah satu destinasi di daerah ini terlihat sedikit lengang dibanding biasanya. Meski tampak puluhan kendaraan parkir di sepanjang ruas jalan di sekitarnya, kafe terlihat sepi pengunjung.
Kawasan Kuliner Pantai Seruni Bantaeng diharapkan Fandi, pemilik Orens Cafe dapat memberi omset lebih besar saat pergantian tahun 2018/2019. Hal itu dirasakan setahun sebelumnya di malam tahun baru 2018.
"Sepi kunjungan, bukan malam ini saja. Tadi malam pun sepi padahal malam tahun baru, lebih ramai malam minggu", tuturnya.
Fandi menjelaskan, suasana sepi gegara ditutupnya akses jalan masuk menuju kawasan Pantai Seruni Bantaeng sejak awal Senin malam (31/12/2018). Di kawasan ini terdapat sedikitnya 100 outlet UKM yang dikelola warga Bantaeng.
Menyediakan beragam jajanan kuliner baik makanan maupun minuman. Kawasan ini pula menjanjikan pemandangan Pantai berlatar Laut Flores di sisi Selatan dan indahnya bentangan Pegunungan Lompobattang di sisi Utara.
Sementara pada malam pengunjung dapat menyaksikan kerlap kerlip lampu menara kincir angin PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu) di Kabupaten Jeneponto yang terlihat dari kejauhan sana.
Kembali dikatakan Fandi agar pihak terkait lebih bijak melihat peluang bisnis di kawasan itu. Menurutnya akses masuk tidak seharusnya ditutup total, cukup menjadikannya jalur satu arah akan lebih baik.
Senada dengan Fandi, Pemilik C2NG Cafe, Ceceng menerangkan dampak penutupan akses jalan, pengunjung enggan berjalan kaki dari area parkir yang berlokasi di bagian Barat kawasan Pantai Seruni Bantaeng.
Hal itu disampaikan Dedi, salah seorang pengunjung luar daerah pada Selasa malam, 1 Januari 2019. Cuaca juga kata dia membuatnya khawatir berlama-lama berada di Pantai Seruni.
"Sudah ditutup jalannya, tidak ada juga pesta kembang api, mana mi juga banyak beredar kabar isu cuaca ekstrim", ujar Dedi dengan logat Makassar.
Namun begitu, Fandi dan Ceceng mengapresiasi Pemerintah maupun Pihak Keamanan yang dianggap sukses mengarahkan masyarakat untuk tidak melakukan hal-hal yang bisa mengarah pada kekerasan dan kejahatan seperti pesta kembang api, balap liar dan aksi berkendara di luar batas.
