Mohon tunggu...
Amaranggana Ratih Mradipta
Amaranggana Ratih Mradipta Mohon Tunggu... history graduates, bachelor of literature

culture, culinary, events and travel enthusiast.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

[Sabtu Nonton] JUMBO (2025)

26 April 2025   12:00 Diperbarui: 28 April 2025   12:29 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akhirnya, setelah beberapa minggu tayang di layar lebar, saya berkesempatan untuk menonton JUMBO. Saya tidak biasanya menyukai film animasi, bahkan film-film animasi keluaran Disney-pun saya jarang menontonnya, tapi kali ini saya harus mendukung film animasi lokal. Satu hal lain yang membuat saya ingin menonton JUMBO adalah karena film ini merupakan buah pikiran dari pemenang SUCI favorit saya, Ryan Adriandhy. Saya sudah mengikuti karya-karya Ryan sejak Malam Minggu Miko bersama Raditya Dika. 

SPOILER AHEAD!

Sejak adegan pertama, film JUMBO menyajikan cerita yang sangat valid dan relatable dengan anak-anak. Perjalanan Don untuk membuktikan bakatnya dalam bercerita dan membalas orang-orang yang merundungnya, hit very close to home. Sehingga menurut saya wajar apabila Don kemudian menjadi serakah dan arogan, yang ia pedulikan hanyalah pentas seni-nya saja, karena dia sedang menikmati perhatian yang sudah sejak lama ia rindukan, terlebih setelah kedua orangtuanya tidak ada. Namun Don belajar dari kesalahannya.

Saya juga bisa bersimpati kepada Atta, mengapa ia terus-terusan merundung Don. Atta hanya memiliki kakak-nya, Bang Acil, namun Bang Acil mengalami kecelakaan sehingga kaki kirinya patah. Meskipun begitu, Bang Acil terus mensyukuri kehidupannya dan mencoba membuka jasa perbaikan alat-alat elektronik. Atta juga membantu Bang Acil dengan melakukan banyak pekerjaan serabutan, salah satunya membersihkan halaman rumah orang lain. Atta iri dengan Don karena Don memiliki teman-teman yang setia padanya dan kehidupan yang menyenangkan.

Di tengah perdebatan mengenai adanya unsur 'horror' karena hantu Meri dan latar belakang gelap Pak Kades yang ingin membongkar makam, demi membalas dendam karena makam istrinya dulu juga dibongkar untuk pembangunan jalan raya, saya menganggap ini hanya masalah perspektif. Bagi saya penggambaran Meri tidak semata-mata penggambaran 'hantu' melainkan juga bagaimana anak-anak memiliki imajinasi yang tidak bisa dibayangkan oleh orang dewasa.

Penggambaran 'hantu' Meri juga bisa menjadi coping mechanism bagi Don untuk memproses kehilangan. Anak-anak mungkin belum bisa mencerna rasa duka, dan bagaimana tiba-tiba seseorang sudah tidak lagi ada di dunia, sehingga ia membangkitkan imajinasi-nya sendiri untuk mengisi kekosongan itu, agar ia bisa tetap hidup dengan kedukaan. Lagi-lagi, sebagai orang dewasa, kadang kita tidak bisa memahami bagaimana cara berpikir anak-anak untuk menghadapi sesuatu yang dialaminya.

Saya bisa mengatakan bahwa film JUMBO ini childish, in a good way, karena memang mereka adalah anak-anak dan inilah cara berpikir anak-anak. Bagaimana teman-teman Don merundung Don karena badannya yang gendut, maka dia akan lambat ketika bermain bola, Don tidak pernah diajak main lagi karena akan membuat tim mereka kalah, itulah pemikiran anak-anak yang sangat sederhana.

Komedi yang dimasukkan Ryan ke dalam penulisan naskah JUMBO sangat top notch! tidak ada humor yang cringe atau over the top, semuanya tepat, innocently funny dan punchline-nya tidak ada yang gagal. Bahkan teman nonton saya berkomentar, "humor pemenang SUCI emang nggak bisa dibohongin", dan saya pun setuju.

Saya tidak bisa membayangkan proses besar di balik film ini yang melibatkan lebih dari 4000 orang, hasilnya sangat luar biasa. JUMBO membawa animasi lokal mendunia, bahkan di tengah perkembangan teknologi AI yang dikhawatirkan dapat menggeser proses kreatif sebuah karya. Saya optimis, animator dan para pekerja seni lokal dapat termotivasi dengan adanya film ini.

Semoga dengan banyaknya long weekend di bulan April-Juni mendatang, film JUMBO bisa tetap naik dan bahkan tambah layar sampai ke seluruh pelosok Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun