Mohon tunggu...
Amara Danella
Amara Danella Mohon Tunggu... Mahasiswa - Akun Pembelajaran Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

BTS, ARMY, dan Politik. Bagaimana Hubungannya dengan Budaya?

17 Maret 2021   19:15 Diperbarui: 17 Maret 2021   19:22 1006
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini disematkan kepada ARMY karena dedikasi mereka yang amat sangat kuat untuk BTS. Fandom merupakan salah satu bentuk subkultur atau sub budaya dari BTS. 

Hal ini dijelaskan dengan bagaimana ARMY mampu memiliki berbagai informasi, siasat, serta relasi interaksi di dalamnya. Budaya apa yang ARMY berikan kepada dunia? ARMY kaya akan informasi dan pengetahuan mereka terhadap BTS. ARMY juga berisikan orang-orang yang mahir menggunakan sosial media dan mampu menyiarkan berbagai informasi ke media. 

Tentu kita tahu, media bersifat luas. Oleh karena itu juga, informasi yang disebarkan para ARMY juga akan meluas. Hingga informasi tersebut akan sampai bahkan pada masyarakat non-ARMY. Dalam kelompoknya,  mereka memiliki berbagai ciri khas yang ditunjukkan kepada masyarakat. 

Seperti halnya logo yang hampir sama dengan logo BTS, K-Pop lightstick mereka bernama Army BOMB, melakukan fanchants ketika konser-konser BTS, dan bahkan komunitas ARMY ini bisa menimbulkan permasalahan sosial. 

Jika kita telaah, hal-hal dan kegiatan yang mereka lakukan akan selalu berhubungan dengan budaya populer mereka, yaitu BTS. 

Fandom ARMY juga terkadang menerima pemberontakan hingga penolakkan terhadap masyarakat yang menganggap bahwa kegiatan yang mereka lakukan terlalu berlebihan dan memalukan. Oleh karena itu, fandom ARMY ini dijadikan sebagai bentuk sub budaya baru dalam dunia modern berbau K-Pop saat ini.

Hubungan antara BTS dengan ARMY tentu banyak dikaitkan dengan politk. Kegiatan politik disini artinya, bagaimana kedua budaya ini mampu mempengaruhi atau meng-hegemoni masayarakat luas hanya dengan konten-konten yang disebarkan. 

Lihat saja brand-brand dunia seperti Chilsung, FILA, Tokopedia, dan Bank Bukopin (BJ Kookmin Bank) saat ini. Brand seperti mereka ini mempergunakan BTS sebagai bentuk penawaran politik dan sensasi dalam produk-produknya. 

Dengan menjadikan mereka BA hingga berkolaborasi dengan BTS, dapat menundang beribu-ribu ARMY untuk membeli produk mereka. Hal ini sudah dapat dikatakan sebagai bentuk dari ekonomi politik. Tentang bagaimana cara para brand ini melakukan Teknik marketing demi kepuasan penggemar BTS. 

Pihak mereka juga akan diuntungkan, entah BTS ataupun brand-brand tersebut. Secara, ketika iklan mereka marak dipasang di berbagai sudut kota seperti halte hingga jalan raya, ketenaran kedua subyek ini tentu akan meningkat. 

Di sinilah kita menemukan teknik pemasaran dalam ekonomi politik melalui cara meng-hegemoni khalayak luas dengan ketertarikan mereka. Selain itu juga, bau-bau politik ditemukan pada fandom ARMY dengan bagaimana cara mereka mampu mempengaruhi para non-ARMY supaya suka dan tertarik dengan BTS. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun