Mohon tunggu...
Konstantinus Aman
Konstantinus Aman Mohon Tunggu... Penulis, Petani dan Guru Kampung (PPG)

Pewarta suara minor dari kampung.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Beginilah Suasananya, Ketika Merayakan Natal di Kampung

23 Desember 2023   14:28 Diperbarui: 23 Desember 2023   22:00 856
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen kebersamaan saat membuat pohon natal depan rumah (dokpri.)

Bulan Desember adalah 'sesuatu' yang paling dinanti-nanti oleh setiap orang di seluruh dunia, secara khusus oleh segenap insan yang berkeyakinan Kristiani atau Nasrani.

Khusus bagi umat Kristiani sejagat tak ada momen lain yang paling dinanti-nantikan di bulan Desember selain peristiwa Kelahiran Kristus Sang Juru Selamat Dunia atau yang biasa disebut Natal. Ini merupakan sebuah perayaan iman yang sarat akan sukacita dan kegembiraan.

Oleh karena itu, merayakan ataupun memeriahkan Natal atau peristiwa kegembiraan ini tentu di setiap tempat dapat dilakukan secara berbeda-beda tergantung konteks tempat dan suasana yang dialami di setiap wilayah baik itu di kota maupun di desa-desa atau perkampungan.

Kali ini, saya coba berbagi terkait bagaimana suasana natal yang terjadi di kampung sebagaimana yang saya alami di kampung tempat saya menetap yakni di Pacar, Manggarai Barat, Flores-NTT.

Ketika sudah memasuki bulan Desember yang dikenal sebagai bulan basah ini, warga kampung sudah mulai sibuk dengan menyiram bibit dan membajak sawah juga yang tak kalah penting adalah persiapan menyambut Natal.

Sekalipun sepenuh hari di kebun atau sawah, perbincangan menyangkut Natal selalu menjadi trending topik tersendiri.

Hal lainnya juga yang membuat suasana Natal semakin ngeh di hati ialah ketika  lagu-lagu bernuansa Natal semisal Oh Holy Night mulai dilantunkan dari rumah ke rumah. Apalagi jika itu didengar saat gerimis ataupun kabut serta asap dari tungku dapur mulai menyelimuti alam kampung.

Satu hal yang membuat Natal semakin khas di kampung adalah menyangkut kebersamaan yang dibangun berdasarkan rasa spontanitas dan kekeluargaan.

Lihat saja contoh yang selalu terjadi di kampung saya di Pacar, Manggarai Barat, Flores-NTT, dari tahun ke tahun tali kebersamaan ini dapat ditampilkan dalam berbagai bentuk kegiatan yang berkaitan dengan persiapan Natal.

Pertama, bakti Natal secara berkelompok mulai dari pembersihan di lingkungan kelompok basis gerejawi masing-masing hingga di lingkungan sekitar Gereja.

Kedua, ketika mendekorasi ornamen-ornamen Natal seperti membuat pohon Natal di halaman rumah masing-masing. Kegiatan ini dilakukan dengan penuh kebersamaan dari rumah ke rumah.

Ketiga, yang paling khas saat momen Natal ini adalah kumpul-kumpul keluarga sekedar untuk menikmati secangkir kopi yang ditemani dengan kue-kue Natal sederhana yang telah disiapkan sebelumnya. 

Ataupun sekedar untuk menikmati ubi rebus atau jagung bakar yang disuguhkan oleh setiap keluarga di kampung.

Ataupun duduk makan bersama entah siapa saja yang hendak berkunjung di rumah sekedar untuk mencicipi nikmatnya daging babi sebagai menu khas Natal di kampung.

Sebab, sangat 'asing' rasanya, ketika merayakan Natal tanpa daging yang satu ini.
Dan masih banyak momen-momen kebersamaan yang diperoleh ketika menyambut hari raya Natal di kampung.

Beberapa nilai positif yang hemat saya dapat dijadikan sebagai sebuah pelajaran hidup ialah:

Pertama, melalui momen kebersamaan ini sejatinya mampu menepis penyakit individualisme yang justru semakin menggila di era digital ini.

Kedua, melalui momen ini pula tali kebersamaan pun semakin dirajut dengan rapih. Dan juga mampu menambah rasa bahagia tersendiri bagi siapapun di kampung.

Begitulah kira-kira suasana Natalan yang selalu dihayati dari tahun ke tahun khususnya di kampung.

So, selamat menyongsong pesta Natal 25 Desember 2023.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun