Mohon tunggu...
Konstantinus Aman
Konstantinus Aman Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis, Petani dan Guru Kampung (PPG)

Pewarta suara minor dari kampung.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan Rindu yang Runtuh

16 Januari 2021   18:46 Diperbarui: 16 Januari 2021   20:18 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Kaskus.co.di

Mengapa dikala hujan deras
semesta raya bak tak berwadah untuk menahan setiap rintikan yang jatuh?
Begitu pun rindu yang tak urung patah selepas ruang dan waktu
selalu tak tertampung di pusara palung jiwa yang lama gersang tak bertuan
Daun-daun pun tak jua curiga
sekalipun turut gugur bersamaan runtuhnya hujan di musim yang tak lagi dikenal

dan aku pun bertitah lekas menggugat di pintu hati bilamana hujan dan rinduku sama-sama runtuh dalam derasnya dahaga jiwa yang lupa tertuang
Aku bersiaga meneguk semua tetesan yang terbuang
Sebelum rinduku kembali runtuh bak rinai hujan yang tak tertampung.

Labuan Bajo, 16 Januari 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun