Mohon tunggu...
Konstantinus Aman
Konstantinus Aman Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis, Petani dan Guru Kampung (PPG)

Pewarta suara minor dari kampung.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Jatuh Cinta Itu Apa?

13 Februari 2020   22:06 Diperbarui: 13 Februari 2020   22:10 1208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: paragram.id

Jatuh cinta memang mengundang banyak rasa. Ada berjuta rasa yang memenuhi diri. Bila mau  dibuktikan silahkan saja jatuh cinta. Atau tanya saja kepada mereka yang pernah, atau sedang jatuh cinta. Sebab ketika sedang jatuh cinta, hidup serasa sejuk dan bahagia. setiap detik, hanya si dia yang muncul di kepala. Rasa rindu terus menusuk di dada, sampai waktunya tiba untuk berjumpa dengan si dia.

Barangkali benar apa yang dikatakan oleh seorang pemikir asal Slovenia, Slavoj Zizek, yang melihat sisi lain dari jatuh cinta. Baginya, peristiwa jatuh cinta adalah peristiwa kejatuhan itu sendiri. Orang seperti terlempar keluar dari hidup hariannya. Makan, tidur dan bekerja terasa tak nikmat, karena dihantui bayangan kekasih hatinya.

Cinta bila tidak diolah dengan baik akan menjadi ironi atau kebencian. Dan hidup selalu dibayang-bayangi oleh patah hati yang mendalam. Kecewa dan amarah kembali menikam diri. Susah tidur, atau selera makan menurun dan lain sebagainya adalah ungkapan luar dari perasaan kecewa. Bahkan diri menjadi eksklusif atau terkunci rapat oleh ego kebencian. Lalu bila ini sudah membaur, maka banyak alternatif mulai bermunculan. 

Dengan demikian jatuh cinta ibarat dua sisi mata uang pada koin yang sama. Sewaktu-waktu akan berubah. Hari ini jatuh cinta dan keesokan harinya kebencian menggerogoti diri.

Memahami Cinta

Cinta secara serta merta adalah hasrat yang mampu memuaskan kebutuhan manusia untuk mempersatukan dirinya dengan dunia dan pada saat yang sama memperoleh rasa integritas dan individualitas. Cinta adalah persatuan dengan seseorang atau dengan sesuatu di luar diri, dengan syarat tetap memlihara keterpisahan dan integritas diri sendiri.

Cinta terungkap dalam pengalaman kesetiakawanan manusia dengan sesama ciptaan.  Cinta ada dalam cinta erotis pria dan wanita, dalam cinta seorang ibu kepada anaknya dan juga dalam cinta diri sebagai manusia. Cinta juga ada dalam pengalaman mistis. 

Dalam kegiatan mencinta, saya bersatu dengan semesta, dan saya adalah diriku yang paling unik, serentak terbatas dan fana. Dan karena alasan polarisasi inilah cinta dapat bermunculan secara baru dan baru lagi.

Cinta sebagai hasrat yang Sakral

Erich Fromm seorang psikoanalisis modern memahami cinta sebagai orientasi produktif. Seorang manusia menjalin hubungan aktif dan kreatif dengan sesamanya, dengan dirinya dan dengan alam. 

Ada tiga bidang yang menjadi ranah di mana cinta itu berpotensial dan berproduktif menurut Erich yakni: pemikiran, sebagai orientasi produktif yang terungkap melalui dunia akal. Di sini cinta menyelinap dalam cara kerja akal dan dapat berbuah dalam berbagai bentuk gagasan-gagasan yang seni dan indah. 

Aksi, sebagai orientasi produktif yang terungkap dalam bentuk pekerjaan produkti, yang contoh khasnya adalah kesenian dan keterampilan. Dan yang ketiga, perasaan; orientasi produktif yang diungkapkan dalam cinta yang merupakan pengalaman persatuan dengan pribadi lain, dengan semua manusia dan dengan alam, dengan syarat tetap memelihara integritas dan kebebasannya.

Dalam pengalaman bercinta terjadi hal yang sebenarnya sangat paradoksal yakni pernyataan bahwa dua manusia menjadi satu, tetapi sejatinya pada saat yang sama, mereka tetap dua. Erich Fromm memahami cinta dalam konteks ini sebagai hasrat yang tak pernah terbatas pada satu pribadi. 

Menurutnya, apabila saya hanya mampu mencintai satu orang saja dan yang lain tidak dan apabila cinta kepada seseorang itu membuat saya lebih terasing dan jauh dari sesama, maka sebenarnya saya telah terikat dengannya dan dalam situasi seperti ini menurut Erich saya sebenarnya tidak mencintai dia. 

Atau ketika saya sedang mengatakan, "saya mencintai engkau", itu berarti paralel dengan pernyataan bahwa "dalam dirimu saya mencintai seluruh kemanusiaan, segala sesuatu yang hidup, dan dalam dirimu saya mencintai diriku sendiri.

Dengan demikian, cinta sebenanya adalah hasrat yang universal atau tanpa terbatas dalam diri seseorang. Atau sekalipun kita mencintai seseorang, itu berarti kita sedang terpanggil untuk mencintai seluruh kemanusiaan yang melampui pribadi yang kita cintai itu. 

Lalu, jika kita jatuh cinta secara temporal atau dalam waktu tertentu saja dan pada waktu berikutnya kebencian menyelinap dalam diri, itu berarti kita sebenarnya belum mengolah secara baik perasaan jatuh cinta itu. 

Menyitir Fromm bahwa jatuh cinta itu secara intensif tidak hanya terikat akan pribadi seseorang sedangkan kita melupakan keseluruhan dari kepribadian kemanusiaan kita sendiri.

Cinta selalu berlayar dalam bayang-bayang ego. Singkatnya, bila cinta telah membuat kita menjadi pribadi yang patah hati, kita sebenarnya tidak sedang jatuh cinta melainkan jatuh dalam ego. 

Adapun musuh lain dari cinta adalah nasrsisme yang memandang diri seturut dengan kepuasan orang lain. Jatuh cinta itu tidak perlu memasang kriteria, sebab itu justru mereduksi hakikat dari kemanusiaan yang universal. Ataupun cinta ala pasar yakni cinta berpautan dengan selera bebas yang kemudian mempengaruhi gaya hidup. 

Cinta akan timbul jika penampilan diri menjadi laku atau memuaskan mata orang lain. Konsekuensinya diri selalu dibayang-bayangi oleh ikatan konsumeris, merubah mode rambut, hidung harus mancung ke dalam dan lain sebagainya. Jika tidak demikian maka dianggap tidak laku.

Oleh karena itu cinta adalah hasrat yang sakral. Ia melampui segala motif parsial di mana ego bermain. Bila kita telah dan sedang jatuh cinta, maka laksanakan cinta itu sebagai sebuah kebutuhan eksistensial bagi diri. Pandailah untuk merawatnya secara sakral hingga tanpa sedikit pun ruang untuk merusaknya.

Salam hari kasih sayang. Semoga kita semua selalu kaya akan makna dan arti CINTA.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun