Acara juga dimeriahkan pertunjukan tari kipas, diikuti talkshow perkenalan HIMAPOL, BEMFISIP, dan UKM tingkat fakultas seperti Ilmu Komunikasi, Hubungan Internasional, Ilmu Politik, Sains Informasi, dan Kajian Film, Televisi, dan Media (KFTM).
Suasana semakin cair dengan ice breaking "Rebut Bangku" yang membuat semua tertawa lepas. Sebagai penutup, penampilan DJ Feel Koplo menghidupkan suasana, menutup rangkaian PKKMB dengan kesan yang hangat dan penuh semangat.
Keberagaman Budaya di FISIP: Miniatur Indonesia
Selama dua hari ini, saya berinteraksi dengan banyak teman dari berbagai daerah di Indonesia. Ada yang fasih menggunakan bahasa daerah seperti Jawa, Sunda, Minang, hingga Bugis. Saat waktu istirahat, kami saling bercerita tentang makanan khas daerah seperti pempek Palembang, gudeg Yogyakarta, sate lilit Bali, dan coto Makassar.
Beberapa teman juga berbagi cerita tentang tradisi unik di daerahnya, mulai dari upacara adat penyambutan tamu, perayaan panen, hingga kebiasaan gotong royong yang masih kental. Setiap percakapan menjadi jendela baru untuk memahami kekayaan budaya Nusantara.
Bagaimana Keberagaman Memperkaya Kampus?
Keberagaman ini membuat suasana kampus lebih hidup. Saat bekerja dalam kelompok, kami belajar untuk mendengarkan dan menghargai setiap pendapat. Perbedaan perspektif sering kali melahirkan ide-ide segar yang lebih kreatif dan solutif.
Lebih dari itu, keberagaman mengajarkan kami arti toleransi. Kami memahami bahwa setiap kebiasaan memiliki latar belakang dan nilai yang berbeda, dan semuanya layak dihormati. Hal ini membuat interaksi di kampus menjadi lebih inklusif dan harmonis.
Refleksi: Menjaga Keberagaman untuk Persatuan
Keberagaman adalah modal sosial yang sangat berharga, baik di lingkungan kampus maupun dalam kehidupan berbangsa. Kampus menjadi tempat terbaik untuk melatih diri hidup berdampingan dengan berbagai latar belakang, membangun rasa saling percaya, dan memperkuat solidaritas.
Saya percaya bahwa menjaga keberagaman berarti menciptakan ruang aman bagi setiap orang untuk menjadi dirinya sendiri tanpa rasa takut. PKKMB ini mengajarkan saya bahwa perbedaan bukan penghalang, tetapi justru penguat persatuan.