Mohon tunggu...
Amanda Nasution
Amanda Nasution Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer bloger
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

https://www.linkedin.com/mwlite/me

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Yuk Cari Tahu tentang Penyakit Tidak Menular

29 Juni 2019   23:15 Diperbarui: 1 Juli 2019   09:08 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makassar Terkini - Terkini ID doc

Readers, dalam rangkaian Hari Tanpa Tembakau Dunia 2019 yang diperingati setiap 31 Mei, Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular atau P2PTM Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, menyelenggarakan workshop selama 2 hari, 18-19 Juni 2019, di Hotel Royal Kuningan dan beberapa rumah sakit di Jakarta.

Acara yang dihadiri sejumlah pelaku dan petugas kesehatan, termasuk staff rumah sakit, dan para blogger di bagi dua  sesi besar, 18 Juni pembekalan materi yang di adakan di Hotel Royal Kuningan dan kunjungan setengah hari ke rumah sakit yang sudah dipilih oleh panita. Kunjungan ini dikhususkan untuk para blogger aja sih. 

Tujuannya, pasti lah agar para blogger bisa memberikan informasi tentang kesehatan, pencegahan penyakit, terutama penyakit tidak menular, dan penyembuhannya.

Mengangkat tema tentang penyakit tidak menular, kita di buat sadar begitu banyak penyakit mengincar dikehidupan kita sebenarnya, terutama yang diakibatkan pola hidup yang tidak sehat. 

Seperti kalau kita mengkonsumsi lemak dan karbohidrat berlebih, namun kita kurang bergerak. Hasil pembakaran karbohidrat yang seharusnya tersalurkan menjadi tenaga, karena tidak terjadi pembakaran oleh kegiatan fisik tubuh, menjadi tumpukan lemak ditubuh. Tumpukan lemak ini tidak sekedar menjadi awal obesitas, atau kegemukan, tapi juga menjadi pemicu penyakit. Tidak menular sih, tapi cukup menakutkan.

wajib baca.com doc
wajib baca.com doc
Beberapa penyakit yang saat ini trand dan tidak asing bagi kita, dan disebabkan oleh kelebihan karbohidrat yang kemudian menjadi lemak, adalah stroke, jantung, lever, paru-paru, kanker dan lain-lain. Tercatat penyakit jantung menjadi pembunuh nomer satu di Indonesia, di susul kanker. Dari kanker sendiri tercatat kanker payudara dan serviks menjadi salah satu mesin pembunuh. Serem nih.

Kemudian ada hal yang kita anggap sepele dan ga penting, paparan asap rokok! Paparan asap rokok ternyata menjadi salah satu penyebab tercetusnya peyakit tidak menular, dan cukup akut. Terlihatkan, kembali pola hidup yang tidak baik dan tidak sehat. 

Padahal jumlah perokok mengalami peningkatan, sementara usia perokok pemula semangkin muda. Ini bisa menjadi indikasi makin mudanya usia saat seseorang ditemukan memiliki riwayat penyakit jantung, gula bahkan kanker, walau pun beberapa penyakit bisa jadi karena ada factor keturunan, namun terbukti factor genetic sebagai penyebab sebuah penyakit hanya 10%, sisanya adalah factor kesehatan lingkungan dan gaya hidup.

wajib baca doc
wajib baca doc
Bener sih kalau dibilang takdir, tapi kewajiban kita adalah berupaya untuk sehat dan tetap sehat. Salah satunya ya itu, mengatur pola hidup dan konsen dengan kebisaan yang membuat hidup lebih sehat dan mengurangi polusi, serta menghidari paparan asap rokok. Yah...stop rokok aja sekalian ya.

Di hari kedua para bloger diberi kesempatan untuk melihat beberapa rumah sakit, dan berinteraksi dengan para penyandang penyakit tidak menular. Kami di bagi ke beberapa grup, kebetulan aku mendapat jatah ke rumah sakit kanker Dharmais. Rumah sakit kanker terlengkap yang dimiliki Indonesia, dan menjadi salah satu rumah sakit rujukan, terutama untuk penderita kanker. 

img-20190701-wa0033-5d1969760d823078ef7b2c23.jpg
img-20190701-wa0033-5d1969760d823078ef7b2c23.jpg
Duh, miris melihat mereka yang sedang berjuang melawan kanker. Miris dan salut. Aku agak melo sih ya.

Pada paparan yang disampai Direktur RS Dharmais, H. Abdul Kadir, Ph. D, Sp. THT-KL, aku mendapat jawaban yang selama ini menggelitik. Beberapa orang, terutama konglomerat dan pejabat, kenapa lebih memilih berobat kanker ke luar negeri? Apakah dunia medis kita tidak mampu? Terus, yang beredar di masyarakat tentang lambatnya penanganan medis terhadap pasien kanker, serta isu bahwa kanker tidak termasuk penyakit yang ditanggung BPJS. Direktur RS Dharmais berharap dengan keterangan yang dia berikan, bisa menjawab hoaks yang beredar dan menjadi perhatian bagi pemerintah.

img-20190701-wa0034-5d1969ce0d823078ef7b2c25.jpg
img-20190701-wa0034-5d1969ce0d823078ef7b2c25.jpg
"Kanker, kalau dilihat dari besaran penyerapan dana BPJS menepati urutan kedua setelah Jantung. Sehingga perlu perhatian khusus dari pemerintah yang berupa kebijakan-kebijakan khusus agar para survivor Kanker bisa ditanganin dengan maksimal," H. Abdul Kadir, Ph. D, Sp. THT-KL memberikan sambutan saat dikunjungi para Blogger Crony. Kemudian beliau menambahkan, bahwa penderita kanker tidak bisa mengikuti sistem pengobatan berjenjang, "sistem pengobatan berjenjang yang diterapkan di BPJS akan memperlambat penanganan kanker. Kanker memang tidak menular, tapi mematikan. Namun bisa disembuhkan, jika ditanganin sesegera mungkin. Makin cepat kanker ditemui, makin mudah disembuhkan dan menjadi lebih murah biayanya." Lanjutnya.

Bukan hanya kanker, tapi semua layanan rumah sakit tidak bisa di covered BPJS kalau yang bersangkut mengkonsumsi rokok dan aktif. Jadi salah tanggapan yang mengatakan kanker tidak bisa dibiayain dari BPJS. Dicovered kok, cuma harus melalui alur berjenjang, dari mulai puskesmas atau dokter keluarga. Dan ini lah yang sedang diperjuangkan, agar penderita kanker bisa langsung ke rumah sakit, agar bisa di atasi sedini mungkin.

img-20190701-wa0035-5d196a2d0d82300bdf2f4802.jpg
img-20190701-wa0035-5d196a2d0d82300bdf2f4802.jpg
Saat ini RS Kanker Dharmais memiliki satu alat radiologi yang berfungsi mematikan sel kanker, tapi bukan kemoterapi. Radioterapi! Radioterapi dilakukan dengan memberikan sinar pada objek saja, tidak menyeluruh tubuh pasien.  Pasien tidak akan mengalami kejadian mengerikan seperti yang tergambar saat pasien kemo. Menurut keterangan Kepala bagian radiologi menyampaikan, akan ada sesi konsultasi sebelum pasien menjalani pengobatan dengan Radiologi. 

img-20190701-wa0036-5d196a9d0d8230273f42b2b2.jpg
img-20190701-wa0036-5d196a9d0d8230273f42b2b2.jpg
Selain cara pengobatan dengan memanfaatkan sinar gama, atau lebih awam disebut radiologi, rumah sakit Dharmais bersama Yayasan Kanker Payudara Indonesia yang diketuai oleh Ibu Linda Agum Gumelar mengoperasikan 1 unit yang disebut mobil Mamo. Mobil Mamo adalah mobil yang dilengkapi fasilitas pemeriksaan radiologi untuk kanker payudara. Pemeriksaan dilakukan untuk siapa saja untuk mendeteksi dini kanker payudara. Mobil ini memiliki unit radiologi terbaru, sehingga tidak perlu memberikan tekanan pada payudara yang menyebabkan ketidak nyamanan saat pemeriksaan.

img-20190701-wa0037-5d196afb097f3632741c8cf4.jpg
img-20190701-wa0037-5d196afb097f3632741c8cf4.jpg
Kanker payudara sendiri merupakan salah satu mesin pembunuh. Penyebaran yang cepat dan berada di daerah vital, sehingga makin dini terdeteksi, makin gampang pengobatannya, dan sembuh.  Pemeriksaan bisa dengan mamografi atau pun periksa sendiri, atau SADARI. Dan sekali lagi, paparan asap rokok menjadi salah satu biang pencetusnya. Baik perokok aktif, maupun perokok pasif. 

Informasi mengenai Penyakit Tidak Menular lainnya bisa mengunjungi Website resmi P2PTM

http://p2ptm.kemkes.go.id/

https://twitter.com/p2ptmkemenkesRI

https://www.instagram.com/p2ptmkemenkesri/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun