Mohon tunggu...
Amanda Alfi Fala Faustina
Amanda Alfi Fala Faustina Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Strategi dan Kendala Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19

29 Juni 2021   17:18 Diperbarui: 29 Juni 2021   17:46 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Para peserta didik harus mengetahui peraatan apa saja yang akan dibutuhkan untuk melakukan pembelajaran daring.tidak semua sekolah dan kampus menyediakan layanan belajar daring yang memadai maka dari itu carilah beberapa platform belajar daring yang bisa menjadi alteratif. Demikian juga peralatan seperti komputer atau laptop, smartphone, televisi, dan yang lainnya.

3. Menjaga komunikasi

Dalam pembelajaran secara daring ini, tetap menjaga komunikasi sangatlah penting karena tidak seperti biasanya saat masih pembelajaran tatap muka, kalian dapat menanyakan hal yang tidak dimengerti secara langsung. Gunakan momen-momen saat pembelajaran daring ini untuk mengasah keterampilan komunikasi daring yang dilakukan.

Dengan adanya penerapan pembelajaran jarak jauh ini memaksa semua lembaga pendidikan beralih ke digital dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh antara guru dengan peserta didik. Penerapan metode pembelajaran online memberikan pengalaman baru. Berbagai macam respon masyarakat pun timbul menanggapi sistem pembelajaran yang baru ini.

Di kota-kota besar, proses perubahan dan perkembangan teknologi telah berjalan dengan cukup baik. Sebaliknya,  Penerapan pembelajaran daring ini masih mendapatkan banyak kendala pada daerah-daerah tertentu khususnya bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang tinggal di wilayah 3T (Tertinggal, Terluar, Terdepan).

Pembelajaran secara daring ini tentu saja menyebabkan banyak perubahan bagi pelajar, mahasiswa, serta pendidik. Mereka dituntut untuk dapat beradaptasi dengan sistem yang baru. Banyak pelajar atau mahasiswa yang kesulitan saat harus melakukan tatap muka melalui aplikasi dikarenakan koneksi internet yang tidak mumpuni atau kendala mati listrik yang berdampak pada kualitas jaringan, tidak adanya sarana dan prasarana yang memadai. Guru dan dosen juga mengalami kesulitan dalam menentukan sistem belajar yang tepat sehingga semua muridnya dapat dengan mudah mengakses serta mengikuti proses pembelajaran. Masalahnya tidak sampai disitu saja, kendala lain dari beberapa kasus yaitu tim pendidik tidak begitu update dalam menggunakan aplikasi atau sistem pembelajaran online. Permasalahan lain yang menjadi sorotan adalah biaya pendidikan ditengah pandemi, yang bagi sebagian kelompok masyarakat dengan pengaruh pandemi ini ekonomi menjadi menurun sehingga kemampuan membayar pun terasa sulit. Belum lagi biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli kuota internet selama proses pembelajaran daring berlangsung.


Pembelajaran daring menyebabkan pembelajaran yang semakin kurang efisien, sehingga peserta didik lebih susah memahami materi yang telah diberikan oleh pendidik, serta kurangnya interaksi antara pendidik dan peserta didik membuat para peserta didik sulit memahami materi yang telah diberikan. Pembelajaran daring dapat diharapkan dapat meningkatkan kemandirian belajar. Tetapi justru sebaliknya kemandirian belajar peserta didik masih rendah. Karena banyak peserta didik yang tidak memanfaatkan waktu luangnya untuk mempelajari kembali materi yang sudah diberikan.

Ada pun manfaat yang bisa didapat karena adanya penerapan sistem pembelajaran online ini contohnya yaitu, Mendapatkan materi dengan mudah dan dapat mengevaluasi pembelajaran dirumah sesuai dengan keinginan kita Pembelajaran dapat diakses dengan mudah oleh siswa dari rumah cukup dengan menggunakan smartphone atau perangkat teknologi lain seperti laptop yang terhubung dengan internet kita sudah bisa mengakses materi yang ingin dipelajari, Memiliki waktu belajar sangat fleksibel. Biasanya kebanyakan siswa yang ingin belajar lagi tidak memiliki waktu yang cukup, mungkin karena waktu yang digunakan oleh siswa dapat digunakan untuk bekerja membantu orang tua di rumah, Dan aman dari bahaya virus korona karena tidak melakukan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka, ini sangat berguna untuk memutuskan rantai penyebaran virus corona.

Saat ini keputusan pembelajaran offline masih diperhitungkan lagi, karena banyak masyarakat yang masih khawatir jika akan dilakukan pembelajaran secara tatap muka/offline, karena belum meredanya pandemik Covid-19, dan semakin melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia. Orang tua murid takut jika anak-anak mereka tidak mengikuti protokol kesehatan dengan baik di sekolah jika tidak ada pengawasan dan adanya Covid-19 dengan varian baru yang dapat menular lebih cepat.

Sekalipun ada keputusan pembelajaran offline berdasar kebijakan new normal, perlu dimulai dengan sosialisasi protokol kesehatan yang diterapkan di instansi pendidikan kepada publik, baik itu peserta didik, pendidik, dinas pendidikan, dan unsur terkait. Protokol kesehatan perlu disiapkan secara matang agar tidak ada kluster baru yang berdampak pada penambahan kasus Covid-19. Protokol seperti pembiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), menjaga jarak, menggunakan masker, penggunaan handsanitizer, serta tata letak ruang belajar mengajar.

Referensi :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun