Mohon tunggu...
Amanda Cicillia
Amanda Cicillia Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

Seorang mahasiswi di Universitas di Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hati Kita, Pancasila

24 Mei 2019   08:07 Diperbarui: 24 Mei 2019   08:10 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Perbedaan. Mari berbicara tentang perbedaan. Manusia mana yang diciptakan sama persis satu dengan yang lain? Bahkan, anak kembar identik pun pasti punya perbedaan. Itu adalah kuasa Tuhan kita yang Maha Kreatif dalam menciptakan setiap manusia yang ada di muka bumi ini. Semuanya, terlihat indah bukan? 

Ya, seperti itulah Indonesia. Negara multikultural dengan beragam perbedaan, dimulai dari suku, budaya, agama, bahkan bahasa. Idealnya semua hidup rukun bersehati dalam satu nama Indonesia dengan semboyan "Bhinneka Tunggal Ika". 

Artinya adalah, meskipun banyak perbedaan diantara umat bangsa Indonesia, bahkan terpisah antar pulau, kita tetap berada di satu hati yang sama, hati Indonesia. 

Ya. Itu idealnya. Pada kenyataannya, perbedaan-perbedaan itu banyak mengantarkan rakyat Indonesia kepada perpecahan, perselisihan, perang. Apakah masyarakat Indonesia ini kurang edukasi tentang identitas Nasional bangsa Indonesia? 

Atau jangan-jangan pembaca sendiri juga tidak tahu menahu identitas Nasional bangsa kita? Keberagaman. Itulah identitas nasional bangsa Indonesia. Seharusnya identitas Nasional ini di jadikan sebagai acuan dalam berbangsa dan bernegara. Merepresentasikan bahwa Indonesia akan tetap satu. 

Semuanya itu didasarkan pada 1 hal yang disebut ideologi bangsa, Pancasila. Pancasila seharusnya menjadi cerminan kehidupan bangsa Indonesia. Maka, setiap tindak tanduk yang ada di bangsa ini harus kembali di dasarkan pada Pancasila. Itu berarti termasuk permasalahan akibat perbedaan yang ada. Karena Pancasila adalah falsafah hidup bangsa yang ke lima silanya (seharusnya) menghantarkan pada keindahan Indonesia. 

Penduduk Indonesia yang terdiri dari beragam agama menghantarkan kepada konflik-konflik bersama. Menilik semuanya itu, ternyata diakibatkan rasa egoisme yang membangun persepsi bahwa apa yang dipercayainnya saat ini adalah yang terbaik, di samping itu semuanya di tolak mentah-mentah. 

Padahal dalam agama itu sendiri diajarkan untuk saling mencintai dan menghormati sesama manusia bukan sesama penganut agama yang sama. 

Penduduk Indonesia juga terdiri dari beragam suku bangsa yang memiliki keindahan tradisinya masing-masing. Tidak jarang perbedaan tradisi itu membawa persaudaraan ke dalam perang yang berusaha saling menjatuhkan. Padahal dalam budaya itu tidak ada tradisi unruk saling menyakiti saudaranya. 

Pada dasarnya semua dikembalikan kepada identitas Pancasila yang mulai cacat karena anak bangsanya sendiri. Pancasila sebagai dasar negara dapat dengan mudah mengatasi konflik yang terjadi karena pada dasarnya Pancasila adalah cerminan sifat dan sikap bangsa Indonesia sendiri. 

Jadi ketika konflik terjadi maka hanya tinggal mengembalikan pada Pancasila dan keinginan berdamai pada kelompok yang berkonflik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun