Belum lama ini, tepatnya pada tanggal 29 Nopember 2011, telah diperingati Hari Guru Nasional dan Ulang Tahun KORPRI ke-40 serta HUT PGRI ke-66. Semua jajaran KORPRI memperingatinya dengan khidmat dan tertib di tempat masing-masing. Upacara yang diadakan sudah barang tentu dengan ketentuan pakaian seragam KORPRI atau yang disesuaikan.
Peringatan tingkat Nasional pun digelar hingga dalam acara peringatan Hari Ulang Tahun KORPRI tingkat Nasional itu pun diisi dengan sambutan oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono. Sambutannya sungguh memberikan harapan baru dengan asa yang semakin berbinar khususnya untuk sektor pendidikan. Anggaran yang mencapai angka sekitar 286,6 trilyun disiapkan khusus untuk percepatan dan pengembangan sektor pendidikan.
“Tahun depan, kami akan ajukan Rp286,6 triliun untuk anggaran pendidikan. Anggaran yang makin besar itu kita harapkan makin bisa memenuhi kebutuhan pendidikan, baik untuk BOS (biaya operasional sekolah), perbaikan infrastruktur SD dan SMP, penanganan delapan juta siswa miskin, sertifikasi guru, dan lainnya,” kata Presiden SBY.
Turut berdo'a semoga rencana pemerintah untuk pembangunan sektor pendidikan bisa berhasil dengan gemilang, jauh dari tangan-tangan kotor para koruptor.
Pendidikan memang soko guru bangsa dan negara ini. Keadaan masa depan sangat diwarnai oleh sektor yang satu ini karena didalamnya dipersiapkan kader-kader bangsa dan negara bahkan dunia. Tolok ukur kemajuan masa depan bisa ditakar dari sektor pendidikan. Pola pikir, pengasahan mata hati dan kehidupan sosial adalah tiga unsur utama yang harus dijaga dan dibentuk oleh para guru. Berat tapi mulia karena tugas guru menyentuh pinggiran masa depan.
Semoga pendidikan di Indonesia akan semakin maju dan betul-betul bisa berhasil menjalankan pendidikan berkarakter budaya bangsa. Semboyan Ki Hajar Dewantara lebih dari sekedar cukup untuk melakukan proses pendidikan dengan berdaya-guna, sukses dan mampu mempersiapkan generasi masa depan yang kuat, bersatu, bertakwa dan berwawasan iptek dan imtak. Guru memang harus mampu menjadi suri tauladan untuk anak-anak didiknya karena guru memang harus bisa 'digugu dan ditiru'. Semoga, amin.
