Mohon tunggu...
Cerpen

Lelaki Bunglon

29 Februari 2016   09:58 Diperbarui: 29 Februari 2016   10:32 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Jika pendaki pada umumnya menaiki jalan setapak menuju puncak tertinggi suatu bukit atau gunung. Mungkin aku juga bisa dikatakan sebagai pendaki. Hampir setiap hari aku menaiki satu demi satu anak tangga gedung berlantai dua ini. Kebetulan desain gedung kantor ini cukup unik karena lantai satu khusus untuk ruangan laboratorium sedangkan lantai dua dipenuhi dengan ruangan kantor.

Rutinitas setiap hari kadang membuat diriku menjadi jenuh dan bosan, meski kegiatan dikantor selalu bervariasi dan tidak monoton. Ingin rasanya berteriak sekuat tenaga, tapi tidak kulakukan. Melihat burung yang bebas sangat menyenangkan. Hidupnya tanpa beban bahkan bisa menjelajahi dunia dengan sayapnya yang mungil.

Disela-sela pekerjaan yang begitu banyak, biasanya aku mengambil smart phone yang ada di dalam tasku. Menyentuh layar sentuhnya dan memasukan kode khusus yang hanya diriku yang tahu. Satu persatu notifikasi yang muncul aku buka, dan tidak ada yang istimewa semua hanya memberikan “like, emo, atau comment yang biasa”.

Layar ini kecil tapi berisi jutaan informasi. Mulai dari berita kriminal, berita politik, foto tempat yang indah dan istimewa, foto kuliner yang lezat, foto bersama keluarga atau pun foto bersama teman, bahkan terkadang banyak pengguna media ini sebagai tempat untuk mencurahkan segala bentuk curahan hati. Kadang curahannya dipenuhi dengan kebahagian, namun lebih banyak curahan yang berbau kesedihan.

Dari semua berita, foto, dan curahan hati para netizen (sebutan untuk pengguna media sosial) mengapa home page saya berisi tentang berita pernikahan, foto walimatul ursy (acara pernikahan), undangan pernikahan, tips mencari jodoh, do’a dan curahan hati netizen yang galau ingin menikah, meme tentang jodoh, dan semua hal yang berhubungan dengan “cinta”.

Sempat aku berpikir bahwa media sosial ini telah bermutasi menjadi media yang pintar meramal bahkan lebih hebat dibanding cenayang (dukun) tersohor di muka bumi. Suasana hati memang sangat sulit ditebak apalagi jika berkaitan dengan rasa cinta. Setahun sudah aku pergi meninggalkan dia, wanita yang namanya selalu aku sebut dalam do’a namun tak sanggup aku temui di dunia nyata.

Adakah sebuah jalan buatku untuk lari dari kenyataan ini. Walau aku percaya dibalik kesulitan dan kesusahan pasti akan ada kemudahan dan kebahagiaan. Tapi benarkah semua cerita cinta akan berakhir manis?

Banyak cerita cinta yang mengenaskan, Romeo dan Julia yang mereka saling mencintai namun dipisahkan oleh prinsip keluarga yang berbeda hingga akhir cerita someo dan julia mati. Begitu pula cerita Jack dan Rose di film Titanic, ketika sedang dilanda asmara, badai laut membuyarkan semua cinta mereka hingga kapal yang mereka tumpangi terbelah dan hancur.

Masih banyak lagi cerita cinta yang mengenaskan menurutku. Tapi seperti namanya cinta itu merupakan suatu rasa yang tidak dapat dirasakan oleh fisik, tidak bisa ditangkap oleh panca indra. Hanya bisa diketahui dengan mata hati, dan energi yang sama.

Pilihan yang sulit mengungkapkan tapi tidak bisa memiliki ataukah harus memendam cinta dan membuat dada ini makin hari makin sesak oleh rasa yang menggebu-gebu. Pikiran ini pun sudah tahu jawabannya. Tapi hati tidak bisa berbohong, aku harus menyatakannya di waktu yang tepat.

Aku fikir waktu setahun setelah perpisahan ini adalah waktu yang tepat buatku. Aku akan menerima segala konsekuensi apapun atas pilihanku untuk menyatakan cinta kepadamu. Meski kutahu sebagai wanita, engkau pasti akan terheran-heran dengan kondisi kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun