Anggrahini S. 2015. Keamanan Pangan. Yogyakarta: PT Kanisius.
Bella R, Juwitaningtyas. Pengujian kadar aspartam pada sampel minuman menggunakan metode kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT) di balai besar POM yogyakarta. Sainteks. 21(2): 169-175.
EFSA (European Food Safety Authority). 2013. Scientific opinion on the reevaluation of aspartame (E 951) as a food additive. EFSA Journal. 11(12): 3496.
FDA (U.S. Food and Drug Administration). 2023. Additional Information about High-Intensity Sweeteners Permitted for Use in Food in the United States. [Internet]. [diunduh 20 Sep 2025]. Tersedia pada: https://www.fda.gov
Irawan, Eka Deddy. 2006. Studi in vitro hubungan logaritma koefisien partisi dengan ikatan protein plasma dari antidiabet turunan sulfonil urea sebagai bahan pembelajaran mata kuliah farmasifisik. Jurnal Pengembangan Pendidikan. 3(1).
Pereiz Z, Chuchita, Kumalasari MR, Nafisah Z. Analisis aspartame dengan metode spektrofotometri uv-visible serta optimasi konsentrasi ninhydrin dan aplikasinya untuk penentuan kandungan dalam minuman energi. JIST. 4(4): 508-525.
Thohir, Bakhru M. 2015. Pembuatan Sensor Kimia Sederhana untuk Mendeteksi Aspartame pada Minuman Kemasan dengan Reagen Ninhidrin. Malang: UIN Maulana Malik Ibrahim.
WHO (World Health Organization). 2022. Aspartame: Report of the Joint FAO/WHO Expert Committee on Food Additives (JECFA). Geneva (CH): WHO Press.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI