Ketimbang duduk bengong menunggu dipanggil petugas, aku berusaha mengusir bosan dengan berjalan keluar gedung. Memang kurasakan tenggorokanku kering dan butuh minum. Aku pengin njajan di luar kantor Polres. Terlihat olehku banyak PKL yang menunggu lapaknya.Â
Dari kejauhan tampak seorang pria paruh baya yang membuka lapak minuman. Dia tertunduk dan menarik perhatianku. Mungkin karena pembelinya sepi hari ini. Hatiku berkata, "Ini nih yang kumau!" Segera aku bergegas melangkahkan kaki ke sana.
Tapi aku tertegun sejenak. Pandanganku kosong. Terlintas dalam pikiranku pada anakku, Zara. Dia kini duduk di bangku kelas 2 SD. Jika melihat pemandangan seperti ini, Zara selalu merengek. Dia merasa iba dan dengan cepat memintaku untuk membeli. "Yah, beliin aku dagangan orang itu, aku kasihan melihatnya," pintanya. Namun hari ini Zara tak bersamaku karena ia masuk sekolah.
Rasa hausku bertambah saat melihat pria di depanku yang meneguk minuman dingin lalu menenteng sebotol Aqua. Aakhhh, pasti segar rasanya. Di tengah cuaca yang panas ini aku bersyukur ada PKL yang berjualan minuman.
Tak sabar lagi aku menanyakan kepada bapak penjual minuman kaki lima itu.Â
"Permisi pak, saya mau beli teh botol pucuk harum yang dingin, ada kan pak??"Â
Lelaki  penjual itu menjawab, "Ada mas, ini," sahutnya sambil menyodorkan pesanan yang kuminta.Â
"Berapa harganya, pak?", tanyaku lagi.
 "Rp. 10.000, mas," jawabnya.