Mohon tunggu...
Amalia Pertiwi
Amalia Pertiwi Mohon Tunggu... Lainnya - Writing on Progress....

Football & Manchester United enthusiast.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Misi Christopher Nolan "Memulihkan" Bioskop Melalui Tenet

21 Mei 2020   21:31 Diperbarui: 22 Mei 2020   08:58 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Artikel ini merupakan bentuk kolaborasi bersama Avi Ainul Fikri) 

Pandemi Covid-19 telah melanda dunia selama kurang lebih 3 bulan lamanya. Virus yang disebut berasal dari Tiongkok ini telah menyebabkan kematian manusia di angka 300 ribu jiwa dan semakin hari angka kasus positif korona ini terus melonjak hingga ke angka 4.8 juta jiwa (Worldometers.info).  Di Indonesia sendiri, angka kasus positif Covid-19 terbilang cukup tinggi dan menembus angka hingga 20 ribu orang. 

Pandemi ini pun telah melumpuhkan hampir seluruh sektor di kehidupan manusia, tidak terkecuali pada industri film dan hiburan. Mulai dari ditutupnya bioskop, sampai ke penundaan jadwal penayangan film-film. 

Beberapa festival film terkenal seperti Festival Film Perancis Cannes yang seharusnya digelar pada 12 sampai 23 Mei juga harus ditunda hingga bulan Juni atau Juli akibat pandemi global ini. Hal ini dilakukan karena sebagian besar negara-negara di dunia sudah menerapkan Lockdown serta penutupan tempat-tempat yang bersifat menimbulkan kerumunan orang banyak.

Tidak sedikit film yang pada akhirnya harus bersabar menunggu perilisan ulang akibat pandemi ini. Beberapa film yang seharusnya sudah tayang di bioskop-bioskop seluruh dunia diantaranya; Film Franchise 007, No Time to Die, yang rencananya akan dirilis bulan April lalu harus diundur menjadi bulan November 2020. 

A Quiet Place Part II, Mulan, Black Widow, Wonder Woman 1984, dan The French Dispatch juga mau tidak mau melakukan hal yang sama. Sementara itu, beberapa film yang juga terkendala waktu rilis akhirnya lebih memilih pindah haluan ke layanan online streaming, diantaranya Trolls World Tour, dengan alasan pihak produksi lebih memillih tetap menayangkannya secara online dibanding menundanya hingga berbulan-bulan. Film Scoob!, The Hunt, The Invisible Man, dan Emma pun melakukan hal yang sama dalam menyajikannya secara digital. 

Namun, hal tersebut tidak berlaku bagi sutradara kondang Christopher Nolan. Terkait perilisan film terbarunya yang berjudul Tenet, Nolan menolak keras untuk merilis filmnya pada layanan streaming. Hal ini tidak terlalu mengejutkan, mengingat film-film Christopher Nolan lainnya seperti Inception, Batman Trilogy, hingga Dunkirk yang memang lebih bisa dinikmati secara penuh di layar besar di bioskop, bukan di layar tv ataupun laptop. 

Terlebih lagi, Tenet merupakan salah satu film yang paling diantisipasi pada tahun ini. Bahkan video official trailer film ini sudah menembus angka 20 juta views semenjak dirilis pada 19 Desember tahun lalu.

Seperti yang diketahui sejauh ini, Tenet merupakan film orisinal dari Christopher Nolan yang bergenre action science-fiction dan dibintangi oleh dua rising stars saat ini yakni John David Wahington (sebelumnya bermain di Blackkklansman) dan Robert Pattinson (sebelumnya bermain di The Lighthouse). 

Semenjak perilisan trailernya, sudah banyak yang berspekulasi terkait alur cerita pada film ini yang masih diselimuti misteri. Yang pasti, film ini merupakan film paling ambisius dari Nolan, dimana pembuatannya saja sudah memakan budget yang sangat besar dan melakukan proses shooting di tujuh negara. Bahkan, Nolan sendiri mengatakan pada Entertainment Weekly bahwa "Tenet merupakan film terbesarnya sejauh ini."

Selain menolak perilisan filmnya pada layanan streaming, Nolan juga bersikeras untuk tetap merilis filmnya sesuai pada jadwal rilisnya yakni 17 Juli 2020. Seperti yang dilansirkan Variety, pada acara konferensi pendapatan IMAX, Richard Gelfond (CEO IMAX) menyatakan bahwa: "Saya tidak kenal siapapun di Amerika yang berusaha lebih keras daripada Chris (Nolan) untuk kembali membuka bioskop dan membuat filmnya dirilis sesuai dengan jadwalnya."

Di dalam esainya yang dimuat oleh Washington Post, Nolan mengajak kita semua untuk membantu 'menyelamatkan' movie theater. Menurutnya, bisnis dunia film dan bioskop melibatkan berbagai macam pihak. Mulai dari orang yang bekerja di stan makanan, operator peralatan, pengambilan tiket, pemesanan tiket, hingga ke pembersih kamar mandi di bioskop-bioskop lokal. Para pekerja ini banyak yang diberi upah secara per-jam, dan tidak memiliki gaji tetap. 

Di dalam suratnya itu Nolan juga berharap agar orang-orang mulai melihat 'bioskop' sebagai bagian penting dari kehidupan sosial yang juga menyediakan lapangan pekerjaan bagi banyak orang, serta hiburan bagi semua orang. Disini adalah tempat dimana para pekerja dan storytellers menyuguhkan karyanya kepada orang-orang yang datang untuk dinikmati bersama teman dan keluarga.

Akan tetapi, misi Nolan ini terbilang cukup sulit. Pasalnya, pembuatan film ini sendiri memakan biaya sebesar 200 Miliar US Dollar, yang berarti perlu mendapatkan pendampatan yang banyak pula pada masa pemutarannya agar tidak mengalami kebangkrutan dan berbalik modal. Oleh karena itu, pihak Warner Bros selaku studio dan rumah produksi film ini juga masih 'ketar-ketir' dalam hal perilisannya. 

Menurut sumber dari Deadline, agar film Tenet tetap bisa dirilis pada sesuai tanggalnya, Warner Bros membutuhkan rilis domestik dari 3.500 bioskop di seluruh dunia, termasuk kota-kota besar seperti tiga kota market terbesar di Amerika yakni Los Angeles, New York, dan San Fransisco yang umumnya memberikan 25% keuntungan pada opening weekendnya. Selain itu, film ini juga masih membutuhkan 30.000 pemutaran di seluruh dunia untuk mendapatkan keuntungan.

Berkaca pada situasi dan kondisi tersebut, beberapa bioskop pun mulai berencana untuk kembali beroperasi pada bulan Juli. Namun, kita masih perlu menunggu dan melihat bagaimana hasil dan keputusannya nanti. Dikarenakan, jika dalam tiga minggu kedepan tidak ada kabar maupun tanda-tanda positif, maka dengan terpaksa jadwal penayangan Tenet akan diundur. Dan apabila Tenet diundur, maka hal ini berkemungkinan besar akan mempengaruhi jadwal penayangan-penayangan film lainnya seperti film Disney Mulan, film superhero DC Wonder Woman 1984, juga film sekuel monster 'sunyi' A Quiet Place Part II.

Namun, jika semua berjalan sesuai rencana, maka Tenet berkemungkinan besar akan menjadi film pertama yang ditayangkan di bioskop pada masa pandemi ini. Dan apabila film ini berhasil 'menghidupkan' animo masyarakat untuk pergi ke bioskop, kemungkinan besar film-film blockbusters lainnya pun akan mengikuti langkah yang sama dan berani merilis film mereka di bioskop. 

Yang pasti, kita semua perlu tetap melaksanakan praktik social distancing, dan semoga pada saat tanggal rilisnya nanti, para penonton yang datang ke bioskop tetap aman dan dapat menikmati dan 'terbayarkan' penantiannya melalui film karya Nolan yang telah diantisipasi itu. Pasalnya, menurut laporan Deadline, film Tenet ini berada di level yang sama dengan Inception.

Referensi: 

satu, dua, tiga, empat, lima

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun