Mohon tunggu...
AMALA KAUNA FAIZA ASFIANDARI
AMALA KAUNA FAIZA ASFIANDARI Mohon Tunggu... MAHASISWA UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

PELAJAR

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Mitigasi Bencana Biotik: Melindungi Keanekaragaman Hayati dari Kepunahan"

6 Oktober 2025   13:49 Diperbarui: 6 Oktober 2025   13:49 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://seed.bytedance.com/en/seedream4_0

Keanekaragaman hayati memiliki peranan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan mendukung kehidupan manusia. Namun, di lingkungan sekitar kita terdapat ancaman bencana biotik yang berpotensi menghilangkan spesies langka, baik akibat tindakan manusia maupun bencana alam. Aktivitas seperti perburuan liar, deforestasi, hingga serangan hama dan gulma dapat merusak tanaman serta ekosistem. Selain itu, bencana alam berupa banjir, kebakaran hutan, dan letusan gunung api juga memperburuk kondisi habitat. Di Indonesia, tekanan dari berbagai aktivitas manusia dan ancaman bencana alam semakin nyata sepanjang tahun 2025, sehingga langkah mitigasi sangat diperlukan untuk melindungi keanekaragaman hayati dan menjaga kelangsungan lingkungan hidup.

Potensi bencana biotik di lingkungan sekitar meliputi kepunahan spesies langka akibat aktivitas manusia seperti perburuan liar dan deforestasi, serta munculnya hama atau gulma yang merusak tanaman. Selain itu, bencana alam seperti banjir, kebakaran hutan, dan erupsi gunung api juga dapat merusak habitat dan mengancam keberlangsungan flora dan fauna. Di Indonesia, penyebab utama kepunahan hewan dan tumbuhan adalah aktivitas manusia seperti pembukaan lahan dan polusi, selain bencana alam yang tinggi risikonya sepanjang tahun 2025.

Contoh potensi bencana biotik antara lain punahnya burung cendrawasih dan badak bercula satu akibat perburuan, penyebaran hama yang mengganggu pertanian, kebakaran hutan yang menghancurkan habitat, serta banjir dan erupsi yang merusak lingkungan.

Faktor penyebab kepunahan meliputi bencana alam (banjir, kebakaran hutan, letusan gunung), aktivitas manusia (deforestasi, perburuan, industrialisasi), serta polusi dan perubahan iklim yang memperburuk habitat.Kondisi Indonesia tahun 2025 menunjukkan tingginya potensi bencana alam seperti banjir dan kebakaran hutan yang mengancam keanekaragaman hayati. 

Upaya pencegahan dan penanganan terus dilakukan untuk mengurangi dampak pada manusia dan lingkungan.Dengan demikian, potensi bencana biotik dan kepunahan sangat terkait dengan bencana alam dan aktivitas manusia yang merusak ekosistem. Pencegahan dan konservasi menjadi kunci penting untuk mengurangi risiko tersebut.

Poster ini menyajikan langkah-langkah penting mitigasi bencana biotik yang bertujuan untuk mencegah kepunahan satwa dan kerusakan ekosistem di lingkungan sekitar.

Pada bagian Pra Bencana, fokus diberikan pada upaya perlindungan habitat asli, penghentian perburuan liar, serta pelaksanaan edukasi dan kampanye kesadaran untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya menjaga keanekaragaman hayati.

Saat Bencana, tindakan cepat dan tepat dilakukan seperti evakuasi spesies langka bila memungkinkan, pengendalian hama atau gulma yang merusak tanaman, serta pemberian peringatan dini mengenai bencana biotik yang potensial terjadi.

Di tahap Pasca Bencana, dilakukan usaha pemulihan lingkungan dengan menanam ulang flora, merehabilitasi habitat, dan melakukan monitoring terhadap kelangsungan ekosistem agar keseimbangan alam tetap terjaga. Poster ini juga menampilkan ilustrasi yang membantu pemahaman langkah-langkah tersebut dalam bahasa Indonesia, sehingga mudah diterapkan di lingkungan sekitar, dengan harapan masyarakat dapat bersama-sama menjaga kelestarian alam agar risiko kepunahan akibat bencana biotik bisa diminimalisir dan ekosistem tetap seimbang serta berkelanjutan.

Penting bagi seluruh pihak untuk memahami bahwa perlindungan keanekaragaman hayati tidak semata menjadi tanggung jawab pemerintah, melainkan merupakan kewajiban bersama masyarakat luas. Upaya mitigasi bencana biotik harus dilakukan secara berkelanjutan melalui peningkatan kesadaran, kolaborasi, serta pelestarian lingkungan hidup guna menjaga habitat dan spesies langka dari ancaman kepunahan. Dengan komitmen yang konsisten, keseimbangan ekosistem dapat dipertahankan sehingga kelangsungan hidup di bumi terjamin bagi generasi mendatang. Oleh karena itu, diperlukan partisipasi aktif dalam menjaga dan merawat kelestarian alam demi keberlanjutan kehidupan bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun