Mohon tunggu...
Amad Sudarsih
Amad Sudarsih Mohon Tunggu...

Pengurus CLICK (Commuter Line Community of Kompasiana), Ketua RailSafer (Indonesian Railway Safety Care), Inisiator KOMPAK (Komunitas Pecinta Kereta Api), 2006-2015 fokus sbg jurnalis perkeretaapian, tiap hari naik KRL, tinggal di Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Inilah Tes Kesehatan Bagi Masinis KA/KRL

20 Oktober 2015   19:41 Diperbarui: 4 April 2017   18:07 20446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Asisten Masinis sedang diperiksa kesehatan matanya oleh Dokter Penguji. (Foto : Amad S)

 

Kesehatan bagi seorang Masinis maupun Asisten Masinis benar-benar sangat vital dalam kaitan tugas dan keselamatan perjalanan KA (kereta api) maupun KRL (kereta rel listrik).

Untuk bisa menjadi Masinis maupun Asisten Masinis ada persayaratan yang harus dipenuhi dan tidak bisa dikompromi bila ada salahsatu syarat yang kurang. Misalnya dalam hal kesehatan. Masinis maupun Asisten Masinis harus sehat jasmani maupun rohani, tidak buta mata, tidak buta warna, tidak tuli, tidak bisu dan memiliki postur fisik yang memenuhi syarat dan bebas dari narkoba.

Serangkaian tes kesehatan yang dijalani Masinis & Asisten Masinis. (Foto : Amad S)

Meskipun ketika awal masuk menjadi Masinis maupun Asisten Masinis sudah di tes kesehatan oleh PT KAI/ PT KCJ, namun secara berkala dan saat ujian sertifikasi Awak Sarana Perkeretaapian (ASP), mereka juga di tes ulang lagi. Dalam tes kesehatan, pemeriksaan medis meliputi : Riwayat Penyakit, Kondisi Umum, Tensi, THT, Leher, Thorax, Ekstremitas, Mata dan Urine.

“Dalam hal kesehatan, Masinis dan Asisten Masinis itu kualitasnya nomor satu. Sebelum dinas, mereka harus diperiksa dulu kesehatannya. Kalau tidak sehat tidak boleh dinas membawa KA/KRL,” jelas Koesabdono, Ketua Tim Penguji Awak Sarana Perkeretaapian kepada penulis di sela acara Pengujian Awak Sarana Perkeretaapian di Balai Pengujian Perkeretaapian Bekasi, Senin (19/10/2015). 

Tes Buta Warna & Rabun

Seorang Masinis KRL sedang di tes buta warna. (Foto : Amad S)

Tes kesehatan mata selain pemeriksaan Sclera, Pupil, Konjungtiva dan Katarak juga tes warna dan kemampuan jarak pandang penglihatan. Untuk tes warna yang dilakukan menggunakan metode Tes Ishihara yaitu tes buta warna yang dikembangkan oleh Dr. Shinobu Ishihara dan pertama kali dipublikasikan pada tahun 1917 di Jepang. Tes buta warna Ishihara terdiri dari lembaran yang didalamnya terdapat titik-titik dengan berbagai warna dan ukuran. Titik berwarna tersebut disusun sehingga membentuk lingkaran dan terdapat angka tertentu dan alur/lekukan tertentu. Warna titik itu dibuat sedemikian rupa sehingga orang buta warna tidak akan melihat perbedaan warna seperti yang dilihat orang normal (pseudo-isochromaticism).

Tes kemampuan jarak pandang mata terhadap obyek. (Foto : Amad S)

Bila hasil tes kesehatan misalkan ditemukan hasilnya ketahuan buta warna atau rabun maka Masinis maupun Asisten Masinis tidak akan didinaskan lagi.

Mata & Sinyal

 

 

Kondisi lampu sinyal di malam hari dan siang hari. (Foto : Amad S)

Saat berdinas menjalankan kereta api maupun KRL, Masinis harus mematuhi rambu/ lampu lalulintas di jalur kereta api, kalau dalam istilah perkeretaapian disebut sinyal, semboyan dan marka. Dalam persinyalan yang sudah elektrifikasi, sinyal ditunjukkan dalam bentuk lampu seperti lampu lalulintas di jalan raya. Masinis maupun Asisten Masinis harus tahu dan bisa melihat dengan jelas dan benar. Di sinilah pentingnya kesehatan mata bagi Masinis maupun Asisten Masinis. Harus bisa membedakan antara warna lampu merah, kuning dan hijau serta melihat dengan jelas dari jarak sekian ratus meter. Jadi selain tidak boleh buta warna, juga tidak boleh rabun mata.

Lembar hasil tes kesehatan. (Foto : Amad S)

AMAD S

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun