Asisten Masinis sedang diperiksa kesehatan matanya oleh Dokter Penguji. (Foto : Amad S)
Kesehatan bagi seorang Masinis maupun Asisten Masinis benar-benar sangat vital dalam kaitan tugas dan keselamatan perjalanan KA (kereta api) maupun KRL (kereta rel listrik).
Untuk bisa menjadi Masinis maupun Asisten Masinis ada persayaratan yang harus dipenuhi dan tidak bisa dikompromi bila ada salahsatu syarat yang kurang. Misalnya dalam hal kesehatan. Masinis maupun Asisten Masinis harus sehat jasmani maupun rohani, tidak buta mata, tidak buta warna, tidak tuli, tidak bisu dan memiliki postur fisik yang memenuhi syarat dan bebas dari narkoba.




Meskipun ketika awal masuk menjadi Masinis maupun Asisten Masinis sudah di tes kesehatan oleh PT KAI/ PT KCJ, namun secara berkala dan saat ujian sertifikasi Awak Sarana Perkeretaapian (ASP), mereka juga di tes ulang lagi. Dalam tes kesehatan, pemeriksaan medis meliputi : Riwayat Penyakit, Kondisi Umum, Tensi, THT, Leher, Thorax, Ekstremitas, Mata dan Urine.
“Dalam hal kesehatan, Masinis dan Asisten Masinis itu kualitasnya nomor satu. Sebelum dinas, mereka harus diperiksa dulu kesehatannya. Kalau tidak sehat tidak boleh dinas membawa KA/KRL,” jelas Koesabdono, Ketua Tim Penguji Awak Sarana Perkeretaapian kepada penulis di sela acara Pengujian Awak Sarana Perkeretaapian di Balai Pengujian Perkeretaapian Bekasi, Senin (19/10/2015).
Tes Buta Warna & Rabun
Seorang Masinis KRL sedang di tes buta warna. (Foto : Amad S)
Tes kesehatan mata selain pemeriksaan Sclera, Pupil, Konjungtiva dan Katarak juga tes warna dan kemampuan jarak pandang penglihatan. Untuk tes warna yang dilakukan menggunakan metode Tes Ishihara yaitu tes buta warna yang dikembangkan oleh Dr. Shinobu Ishihara dan pertama kali dipublikasikan pada tahun 1917 di Jepang. Tes buta warna Ishihara terdiri dari lembaran yang didalamnya terdapat titik-titik dengan berbagai warna dan ukuran. Titik berwarna tersebut disusun sehingga membentuk lingkaran dan terdapat angka tertentu dan alur/lekukan tertentu. Warna titik itu dibuat sedemikian rupa sehingga orang buta warna tidak akan melihat perbedaan warna seperti yang dilihat orang normal (pseudo-isochromaticism).