Mohon tunggu...
Ama Gusti Azis
Ama Gusti Azis Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Komunikasi dengan Allah adalah Petunjuk yang terbaik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Gaya Belajar Seni Budaya di Era Millenial

24 Juli 2019   09:09 Diperbarui: 24 Juli 2019   18:37 818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan sebagai pondasi dari sebuah keberhasilan dan kemajuan suatu bangsa. Sekolah bisa maju disebabkan oleh pendidik yang professional dan sistem pembelajaran yang baik. Pendidik tidak bisa lagi menggunakan cara belajar tradisional namun harus meng-upgrade metode dan model yang digunakan. 

Sudah saatnya, siswa di berikan ruang berpikir  "kreatif" dalam berkarya. Jangan bermimpi kita ingin menjadi pendidikan yang maju, jika kualitas pendidik kita masih jauh tertinggal dengan zaman.

Pendidikan seni sebagai sikap estetis bertujuan untuk menanamkan dan mengembangkan cita rasa dan bangga terhadap seni budaya bangsa. Pendidikan seni berfungsi untuk mengembangkan kepekaan estetis melalui kegiatan bereksplorasi serta pengalaman berkarya kreatif (Depdikbud 1981/1982: 16). 

Untuk itu kemampuan dasar (potensi) artistik setiap siswa perlu dirangsang dan ditumbuhkembangkan melalui pembinaan mata pelajaran seni budaya dengan harapan siswa dapat menghayati nilai-nilai keindahan serta mengembangkan kemampuan rasional dan emosional yang pada akhirnya akan membentuk kepribadian siswa.

Memupuk kreativitas siswa melalui karya seni memiliki dampak positif pada kebahagiaan dan daya berpikir siswa. Terdapat korelasi yang kuat antara siswa yang melakukan seni kreatif dan kesuksesan mereka pada pelajaran pelajaran di sekolah. "Melalui seni, siswa belajar untuk berpikir out of the box sehingga mereka pun lebih terlatih untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi".

Kreativitas bukan hanya kemampuan untuk menciptakan tetapi lebih dari itu yaitu meliputi kemampuan membaca situasi, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan, kemampuan membuat analisis yang tepat, serta kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru yang lain dari pada yang lain. 

Maka dari itu, melalui pendidikan seni, anak dapat melatih dan meningkatkan kreativitasnya melalui kegiatan-kegiatan seni yang sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan, tetapi kegiatan-kegiatan seni yang dilakukan ini tetap menyenangkan bagi siswa.

Kreativitas seni dapat dikembangkan dengan cara yang luar biasa. Proses kreatif menumbuhkan semangat belajar siswa. Ada salah satu sekolah madrasah di Jakarta, yang dimana proses seni dilakukan secara kolaboratif, inovatif dan kreatif.  

Menggabungkan seluruh elemen karya seni yaitu Seni Musik, Rupa, Teater dan Tari menjadi satu keutuhan di dalam pertunjukkan tiap tahun. Karya seni di sekolah sudah saatnya berubah. Dengan gaya kolaborasi di antara siswa dapat menimbulkan rasa kerjasama, kekompakan dan rasa kepedulian.

Berbasis project tahunan menjadi trend di sekolah itu bahkan menjadi hal yang di tunggu-tunggu. Siapa sangka proses pembelajaran seni budaya yang selama ini masih di pandang sebelah mata, namun dengan gaya belajar seperti ini mampu bersaing dalam pendidikan dunia. 

Pendidik seni sudah tidak zaman lagi pengambilan nilai di dalam kelas, tetapi di luar kelas yang akan menguji mental siswa di dalam kegiatan sehari-hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun