Bantul, Yogyakarta--Â Banyaknya kuliner khas Yogyakarta terdapat kuliner yang sangat unik yaitu sate Klatak. Sate klatak ini bukan seperti sate pada umumnya, karena sate ini ditusuk menggunakan klatak yaitu jeruji besi. Dilansir oleh Kompasiana.com- Tusukan klatak ini bukan menggunakan sembarang jeruji. Jeruji yang digunakan adalah jeruji dari sepeda yang sudah tidak terpakai yang di bersihkan hingga steril, kemudian ujung besinya diruncingkan untuk memudahkan pada saat daging ditusuk untuk kemudian dibakar di atas bara kayu arang.
  Sate klatak menjadi salah satu pilihan kuliner pada saat Hari Raya Idul Adha. Gulai Kambing serta potongan daging kambing yang besar dan rasa arang menghasilkan cita rasa yang gurih dan asin. Ukuran satu porsi sate klatak umumnya terdiri dari 2 tusuk sate sampai 4 tusuk sate. Cara memasak sate klatak ini dengan dibakar dan hanya di bumbui garam. Dilansir oleh Radar Jogja- Sate Klatak ini berasal dari bunyi yang dihasilkan pada waktu pemanggangan sate. Bunyi "tak...tak...tak" itu dihasilkan oleh percikan garam yang disiramkan ke dalam bara arang yang berada di atas tungku. Tungku nya harus terbuat dari tanah liat agar mampu menyimpan bara api arang yang lebih lama.
  Sate klatak menjadi salah satu kuliner favorit khas Yogyakarta. Daging yang digunakan adalah daging kambing muda agar bisa mendapatkan rasa yang gurih dan empuk. Pemotongan daging yang lebih besar agar sate tersebut menjadi lebih juicy. Saat dibakar. Daging sate klatak pada saat dibakar dibumbui dengan lada dan garam. Dibakar diatas arang sampai matang. Sate klatak dapat disajikan dengan kuah gulai, nasi putih, potongan bawang merah dan cabe rawit.
  Dilansir oleh Radar Jogja-  Pembuat sate klatak adalah Mbah Ambyah berasal dari Jejeran, Desa Wonokromo, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul. Menu sate ini telah ada sejak mbah Ambyah memulai usahanya pada sekitar tahun 1940-an. Sate klatak ini berada di Bantul yang dibuat oleh Mbah Ambya, yang dapat memberikan ciri khas sendiri bagi warga Kabupaten Bantul dan Seluruh Yogyakarta. Pada saat itu sate klatak itu menjadi potensi untuk membuat usaha.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI