Mohon tunggu...
Alyssa Muktafa
Alyssa Muktafa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

suka eskrim

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Pentingnya Penerapan Empati dan Simpati di Lingkungan Masyarakat Sejak Dini

22 Januari 2023   21:06 Diperbarui: 22 Januari 2023   21:12 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Mendidik anak di lingkungan masyarakat sekarang bukanlah perkara hal yang mudah dan tentunya berpengaruh pada perkembangan anak itu sendiri. Penerapan pada anak usia dini sangatlah penting dimana proses dri pertumbuhannya dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas tingkah laku baik untuk dirinya sendiri maupun terhadap orang sekitar. 

Oleh karena itu pembentukan sikap dan karakter dilakukan sedini mungkin,  menanamkan hal-hal baik sejak ia kecil seperti empati dan simpati. Sebab dengan adanya empati di dalam diri anak, ia pun jadi terbiasa untuk peduli dengan orang sekitar. Ia juga tumbuh menjadi pribadi yang baik serta bijak dalam memperlakukan orang.

Psikologi anak Roslina Verauli mengungkapkan bahwa orangtua bisa mengasah kedua hal ini sejak dini dengan tahapan tumbuh kembang anak. Dimulai dari usia 1-2 tahun, 3-4 tahun, 5-6 tahun, hingga usia 7 tahun ke atas.

"Pada usia 1-2 misalnya, anak masih sangat terikat dengan ibunya. Di sini ibu bisa mengajal anak bermain cilukba dengan berbagai ekspresi wajah, Dengan begitu anak akan tahu bahwa sang ibu mengalami perubahan emosi.

Lalu, saat usia 3-4 tahun anak mulai bisa melakukan aksi nyata. Jadi ajak anak untuk membantu atau menolong orang lain. Usia 5-6 tahun libatkan anak dalam 'emotional talk' di mana mereka bisa menyampaikan apa yang mereka rasakan dan berikan pujian dan penghargaan untuk setiap hal baikyang mereka lakukan," jelasnya

Mengenal Empati 

Apa itu Empati?

Empati adalah kondisi emosi dimana seseorang merasakan apa yang dirasakan orang lain seperti dia mengalaminya sendiri, dan apa yang dirasakannya tersebut sesuai dengan perasaan dan kondisi orang yang bersangkutan. Meskipun empati merupakan respon yang bersifat emosi namun juga melibatkan ketrampilan kognitif seperti kemampuan untuk mengenali kondisi emosi orang lain dan kemampuan mengambil peran (Feshbach dalam Eisenberg, 1989).

Walaupun rasa empati sudah diterapkan sejak dini. namun harus diterapkan secara benar agar anak berkembang dengan baik, karena menanamkan perilaku baik dan saling menolong membuat anak dapat diterima dalam lingkungan bukan hal yang mudah di era zaman. Tingginya kepekaan empati akan berpengaruh pada kecakapan sosial anak. Dimana semakin tinggi kecakapan sosialnya, maka anak akan lebih mampu membentuk hubungan untuk menggerakkan dan mengilhami orang lain, membina kedekatan hubungan, meyakinkan dan mempengaruhi, membuat orang-orang disekitar merasa nyaman.

Mengenal Simpati

Apa itu simpati?      

Simpati adalah rasa kasih, rasa setuju, rasa suka, dan keikutsertaan merasakan perasaan orang lain, sedangkan bersimpati merupakan suatu sikap peduli terhadap orang lain. Sikap ini sering disebut dengan sikap seperasaan. Simpati hanya sebatas mampu merasakan secara bersama tentang apa yang dirasakan oleh orang lain. Siapa pun yang terlibat akan menganggap bahwa apa yang terjadi adalah suatu perasaan senasib, sehingga kemudian akan saling mendukung dan menguatkan.

Menurut Eisenberg simpati adalah serangkaian proses interaksi sosial yang timbul dari adanya kejadian tertentu sehingga memunculkan respons terhadap perasaan yang dirasakan oleh individu lain yang sedang menderita serta memerlukan bantuan.

Berikut sikap simpati yang bisa di terapkan kepada anak :

1. Membiasakan anak untuk menggunakan 3 kata ajaib, "tolong, terima kasih, maaf".

2. Memberikan contoh dan melatih anak untuk selalu menghormati dan menghargai semua orang, tanpa memandang derajat.

3. Melibatkan anak secara langsung, misalnya pada saat melihat penjual anak, berikan pengertian bahwa tidak semua hal bisa dengan mudah kita dapatkan, tetapi harus melewati usaha dulu.

4. Membiasakan anak berkata sopan dan bersikap yakin/optimis.

5. Mendengarkan dengan seksama saat anak bercerita.

Oleh karena itu, Penting untuk membangun rasa simpati anak sejak dini, terlebih di masa "Golden Age", di mana mereka memiliki kesempatan yang luar biasa untuk mengetahui segala hal. Sebagai orang tua, tentu kita ingin anak memiliki jiwa sosial. Salah satunya adalah memiliki rasa simpati yang dapat membuat mereka memahami perasaan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun