Mohon tunggu...
Alyssa Muktafa
Alyssa Muktafa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswi

suka eskrim

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Pentingnya Penerapan Empati dan Simpati di Lingkungan Masyarakat Sejak Dini

22 Januari 2023   21:06 Diperbarui: 22 Januari 2023   21:12 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Simpati adalah rasa kasih, rasa setuju, rasa suka, dan keikutsertaan merasakan perasaan orang lain, sedangkan bersimpati merupakan suatu sikap peduli terhadap orang lain. Sikap ini sering disebut dengan sikap seperasaan. Simpati hanya sebatas mampu merasakan secara bersama tentang apa yang dirasakan oleh orang lain. Siapa pun yang terlibat akan menganggap bahwa apa yang terjadi adalah suatu perasaan senasib, sehingga kemudian akan saling mendukung dan menguatkan.

Menurut Eisenberg simpati adalah serangkaian proses interaksi sosial yang timbul dari adanya kejadian tertentu sehingga memunculkan respons terhadap perasaan yang dirasakan oleh individu lain yang sedang menderita serta memerlukan bantuan.

Berikut sikap simpati yang bisa di terapkan kepada anak :

1. Membiasakan anak untuk menggunakan 3 kata ajaib, "tolong, terima kasih, maaf".

2. Memberikan contoh dan melatih anak untuk selalu menghormati dan menghargai semua orang, tanpa memandang derajat.

3. Melibatkan anak secara langsung, misalnya pada saat melihat penjual anak, berikan pengertian bahwa tidak semua hal bisa dengan mudah kita dapatkan, tetapi harus melewati usaha dulu.

4. Membiasakan anak berkata sopan dan bersikap yakin/optimis.

5. Mendengarkan dengan seksama saat anak bercerita.

Oleh karena itu, Penting untuk membangun rasa simpati anak sejak dini, terlebih di masa "Golden Age", di mana mereka memiliki kesempatan yang luar biasa untuk mengetahui segala hal. Sebagai orang tua, tentu kita ingin anak memiliki jiwa sosial. Salah satunya adalah memiliki rasa simpati yang dapat membuat mereka memahami perasaan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun