Mohon tunggu...
Aly Azmy
Aly Azmy Mohon Tunggu... Mahasiswa Psikologi Universitas Brawijaya

Seorang mahasiswa yang memiliki minat pada bidang literasi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa KKN FBD FISIP UB Hadirkan Media Edukatif Interaktif untuk Tingkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SD Negeri 1 Ngabab

1 Agustus 2025   21:36 Diperbarui: 1 Agustus 2025   22:06 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penyerahan poster edukatif critical thinking (Sumber: dokumentasi)

Ngabab, Kabupaten Malang--Mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya (KKN FBD FISIP UB) melaksanakan sebuah inisiatif edukatif di SD Negeri 1 Ngabab, Kecamatan Pujon, sebagai bagian dari rangkaian pengabdian masyarakat yang berfokus pada peningkatan mutu pendidikan dasar melalui pendekatan interaktif dan partisipatif.

Kegiatan ini dilaksanakan bersama siswa kelas 5 SD dengan  mahasiswa KKN yang tidak sekadar hadir sebagai fasilitator kegiatan belajar mengajar, tetapi juga membawa serta hasil luaran yang bersifat edukatif, aplikatif, dan berkelanjutan. Beberapa luaran utama yang dihasilkan meliputi poster edukatif critical thinking, pigura interaktif edukasi moral, serta sertifikat penghargaan bagi siswa yang menunjukkan partisipasi aktif. Seluruh media ini dirancang dan dipersonalisasi oleh tim mahasiswa FBD berdasarkan dinamika kelas, karakter siswa, dan kebutuhan sekolah.

Poster Edukatif Critical Thinking: Membumikan Konsep Kritis sejak Dini

Penyerahan poster edukatif critical thinking (Sumber: dokumentasi)
Penyerahan poster edukatif critical thinking (Sumber: dokumentasi)
Salah satu aspek utama dari kegiatan ini adalah perancangan dan pemanfaatan poster edukatif yang membahas konsep berpikir kritis (critical thinking). Poster ini tidak hanya berisi definisi semata, tetapi dikembangkan dengan pendekatan visual yang komunikatif, disertai ilustrasi sederhana dan contoh situasi sehari-hari yang relevan dengan dunia anak-anak.

Poster tersebut digunakan secara langsung dalam sesi pembelajaran sebagai alat bantu visual saat mahasiswa menjelaskan pentingnya membangun kemampuan bernalar, mengajukan pertanyaan, dan tidak mudah menerima informasi tanpa proses refleksi. Kegiatan ini berlangsung dalam suasana dialogis, di mana siswa diajak untuk memahami bahwa berpikir kritis bukanlah sesuatu yang rumit atau eksklusif, melainkan keterampilan hidup yang dapat diasah sejak usia sekolah dasar.

Usai kegiatan berlangsung, poster diserahkan kepada pihak sekolah untuk dipasang di papan mading. Harapannya, pesan edukatif yang terkandung dalam poster dapat terus dibaca, diingat, dan dibicarakan oleh seluruh warga sekolah, tidak hanya siswa kelas 5.

Pigura Interaktif: Suara Anak sebagai Cermin Nilai Moral

Menonton video nir-dialog bersama-sama (Sumber: dokumentasi)
Menonton video nir-dialog bersama-sama (Sumber: dokumentasi)
Lebih dari sekadar transfer pengetahuan satu arah, mahasiswa KKN FBD FISIP UB juga menghadirkan pigura interaktif yang berisi kumpulan sticky note pendapat siswa mengenai pesan moral dan interpretasi mereka mengenai film pendek nir-dialog yang disaksikan bersama. Film tersebut dijadikan titik awal untuk memantik diskusi, menggali persepsi, dan membangun pemahaman kolektif mengenai ketiadaan kebenaran absolut untuk beberapa hal. Hasil luaran yang dirancang tim FBD Kelompok 7 menjadi eksekusi nyata dari pemaparan poster critical thinking.

Pembentukan pigura edukasi interaktif ini diawali dengan tim FBD Kelompok 7 meminta setiap siswa untuk menuliskan interpretasinya soal film di sticky note yang sudah disediakan, kemudian para siswa diminta untuk mengumpulkan tulisannya. Setelah dikumpulkan, sticky note dikembalikan ke siswa lain untuk diberikan tanggapan, baik itu sanggahan maupun dukungan. Sticky note kemudian dikumpulkan kembali dalam pigura dan diserahkan kepada pihak SDN Ngabab 1. Pigura ini bukan sekadar hiasan kelas, melainkan artefak pembelajaran yang merekam keberanian anak-anak untuk menyuarakan nilai dan gagasan. Dalam jangka panjang, pigura ini diharapkan dapat menjadi pemantik diskusi lanjutan di ruang kelas dan menjadi pengingat bahwa semua suara layak didengar.

Sertifikat Apresiasi: Mengakui Keberanian Berpikir dan Berbicara

Apresisasi siswa yang berani mengutarakan pendapat (Sumber: dokumentasi) 
Apresisasi siswa yang berani mengutarakan pendapat (Sumber: dokumentasi) 
Sebagai bentuk penguatan karakter sekaligus pemberian pengakuan atas keterlibatan aktif siswa, tim KKN FBD memberikan sertifikat penghargaan kepada beberapa siswa yang menunjukkan antusiasme tinggi dalam kegiatan. Penghargaan ini khususnya diberikan kepada siswa yang berani mengutarakan pendapat di hadapan teman-temannya dan memperagakan ulang adegan dari film pendek secara sukarela.

Lebih dari sekadar simbol apresiasi, sertifikat ini menjadi bentuk konkret pengakuan bahwa keberanian untuk berpikir dan menyampaikan ide adalah kualitas yang patut dirayakan. Melalui pendekatan ini, mahasiswa KKN berharap dapat menumbuhkan iklim belajar yang lebih suportif, inklusif, dan mendorong siswa untuk lebih aktif dan percaya diri di ruang kelas. 

Pendidikan adalah Dialog, Bukan Sekadar Ceramah

Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN FBD UB berusaha mewujudkan visi pendidikan sebagai ruang dialog antargenerasi. Pendidikan bukan sekadar tentang memberikan materi, tetapi tentang menciptakan ruang di mana anak-anak merasa aman untuk berpikir, berpendapat, dan bertanya.

Pendekatan interaktif yang dilakukan di SD Negeri 1 Ngabab menjadi bukti bahwa ketika diberi ruang dan kepercayaan, anak-anak mampu menunjukkan kapasitas berpikir yang reflektif dan empatik. Pengalaman ini bukan hanya memperkaya siswa, tetapi juga menjadi pembelajaran yang bermakna bagi para mahasiswa: bahwa kontribusi nyata bukan hanya soal besar dan kecilnya program, melainkan tentang kedalaman dampaknya terhadap kehidupan mereka yang dilibatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun