Â
Suasana hangat dan penuh keakraban tampak terasa di Blok C Desa Kemawi, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, pada Minggu, 24 Agustus 2025. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Walisongo mengadakan program kerja unik berupa kegiatan memasak masakan khas Thailand, yakni Tomyam, bersama ibu-ibu setempat. Kegiatan ini berawal dari kehadiran salah satu mahasiswa KKN asal Thailand, yang kemudian menginspirasi kelompok untuk memperkenalkan kuliner negara tersebut sebagai sarana belajar kewirausahaan sekaligus mempererat silaturahmi dengan masyarakat. Melalui kegiatan ini, mahasiswa berharap ibu-ibu dapat mengenal variasi masakan baru yang berpotensi menjadi peluang usaha kuliner di kemudian hari.
Acara dimulai dengan penjelasan singkat mengenai sejarah dan ciri khas Tomyam sebagai salah satu hidangan terkenal dari Thailand. Setelah itu, mahasiswa bersama ibu-ibu Blok C mulai mempraktikkan cara memasak. Mulai dari menyiapkan bahan-bahan, seperti ayam, jamur, serai, daun jeruk, hingga bumbu khas rempah Thailand, hingga proses perebusan kuah yang menjadi ciri utama masakan ini. Antusiasme ibu-ibu terlihat jelas ketika mereka ikut mencicipi dan menambahkan bumbu sesuai selera. Suasana dapur dipenuhi tawa dan percakapan akrab, menciptakan momen kebersamaan yang tidak hanya berfokus pada masak-memasak, tetapi juga saling bertukar pengalaman dalam dunia kuliner.
Koordinator Divisi Kewirausahaan, Yulia Siti Sholikah , menjelaskan bahwa program ini tidak hanya untuk mengenalkan kuliner asing, tetapi juga untuk memberi inspirasi usaha kecil yang bisa dikembangkan masyarakat. "Tomyam adalah masakan sederhana namun memiliki cita rasa khas. Kami berharap ibu-ibu dapat menjadikannya ide untuk inovasi kuliner lokal yang bisa bernilai jual," ujarnya. Sementara itu, Fadleena Lateh, mahasiswa KKN asal Thailand, mengungkapkan rasa senangnya dapat berbagi budaya melalui masakan. "Saya ingin memperkenalkan masakan dari negara saya, sekaligus belajar bagaimana masyarakat Indonesia juga sangat terbuka dengan hal-hal baru. Rasanya menyenangkan bisa masak bersama ibu-ibu di sini," katanya.
Kegiatan ditutup dengan sesi makan bersama, di mana seluruh peserta menikmati Tomyam yang telah dimasak bersama. Kehangatan terlihat dari ekspresi ibu-ibu yang tampak puas dengan rasa masakan dan pengalaman baru yang mereka dapatkan. Program ini menjadi bukti nyata bahwa kerja sama lintas budaya dapat memperkaya wawasan masyarakat desa, sekaligus membuka peluang kewirausahaan kreatif yang bisa dikembangkan ke depannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI