Korupsi dibabat habis. Bawahannya yang ketahuan bermain-main, langsung dipecat atau dilaporkan ke KPK. Pendidikan anti korupsi ditanamkan sejak dini, dengan membuat kurikulum anti korupsi yang diajarkan ke sekolah-sekolah.
Jual beli jabatan yang biasa terjadi di pemerintahan dipotong. Nggak ada lagi jual beli jabatan di Jateng. Siapapun berhak menduduki jabatan, dengan proses lelang jabatan terbuka. Makanya tak heran, kalau ada Kepala Sekolah bisa jadi Kepala Dinas Pendidikan dan Camat bisa jadi Kepala Biro Kesra di Jateng.
Jika biasanya LHKPN hanya diwajibkan untuk pejabat, di Jateng Ganjar mewajibkan semua ASN melaporkan LHKPN. Atas capaian-capaian itu, Jateng dinobatkan sebagai provinsi paling berintegritas oleh KPK dan banyak penghargaan lain dari lembaga anti rasuah itu.
Ganjar tak mungkin mewarisi sikap-sikap itu jika dulu Sri Suparni tak menanamkan pondasi yang kuat. Maka tak heran, Ganjar begitu sayang pada ibundanya itu. Ia kerap menangis, jika harus bercerita tentang kisah hidup Sri Suparni yang sederhana.
Kini Sri Suparni telah tiada. Namun nilai-nilai ajarannya, tetap hidup di dalam jiwa seorang Ganjar Pranowo. Alfatihah.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI