Mohon tunggu...
Nur Alya Aliza
Nur Alya Aliza Mohon Tunggu... Guru - Unzufriedenheit ist der erste Schritt zum Erfolg.

Jadi Orang Penting itu Baik. Tapi, Jadi Orang Baik itu lebih Penting 🖤

Selanjutnya

Tutup

Nature

Tindakan Bijak untuk Air Bersih

24 Oktober 2019   19:25 Diperbarui: 24 Oktober 2019   19:24 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Pentingnya Air Bersih
Air bersih merupakan salah satu dari sumber daya terpenting bagi kesejahteraan manusia, sejajar dengan udara yang kita hirup. Tanpa air bersih kehidupan tidak mungkin ada di Bumi ini. Sel-sel hidup terdiri atas sekitar 70% air. Tubuh manusia dapat hidup berminggu-minggu tanpa makanan, tetapi hanya dapat bertahan beberapa hari tanpa air. 

Manusia memerlukan air untuk minum, menanam tanaman pangan, mencuci, membangkitkan energi, dan industri dan masih banyak lagi. Fasilitas jaminan air bersih dan sanitasi didasari sebagai kebutuhan dasar manusia. 

Tanpa air yang terjamin kebersihannya masyarakat tidak dapat menuju ke kehidupan yang sehat serta produktif. Kebanyakan orang yang hidup di Negara ber terbelakang menderita karena air yang tidak layak dikonsumsi dan sanitasi yang kurang baik. Anak-anak dan orang tua beresiko besar terkena penyakit karena kurangnya daya tahan mereka terhadap penyakit.

Mengelola Penggunaan Air Secara Bijak
Air bersih perlu dikelola secara berkesinambungan, dengan mengutip dari buku yang saya jadikan Refrensi berjudul Pelestarian Air Bersih oleh Carol Inskip, saya memberikan beberapa cara untuk mengelola air dengan baik, yang berarti mengatur penggunaan air secara bijak dengan cara mengurangi jumlah air yang digunakan dan air yang terbuang.

1.konservasi Pertanian
Ada beberapa cara dimana air dapat digunakan secara lebih efisien dalam pertanian. Salah satu caranya adalah menanam tanaman yang disesuaikan dengan lokasi dan musim. 

Petani dapat mengurangi air yang tumpah ke tanah dan air yang menguap dari tanah dengan menggunakan pengelolaan yang lebih baik. Misalnya, membajak sawah dengan mengikuti kontur tanah, bukannya melintang. Membuat parit yang paralel dengan lereng agar air hujan tersimpan di dalam parit hingga tidak mengalir menuruni lereng.

2.Menampung Air Hujan
Menampung air hujan artinya memadai air hujan yang biasanya mengalir ke saluran-saluran air, terserap ke dalam tanah, dan kembali ke udara melalui penguapan. 

Dengan menampung air hujan, kita tidak benar-benar mengeluarkan air dari siklus air, tetapi hanya membuat penggunaan air lebih efisien. Menampung air hujan merupakan satu bentuk teknologi yang berkesinambungan dan relatif murah. Menampung air hujan menjadi sangat berharga di daerah pedesaan di mana kekeringan seringkali terjadi atau pada saat hujan hanya turun dalam periode yang sangat singkat dalam satu tahun.

3.Mengelola Permintaan Air
Mengurangi penggunaan air yang sudah ada, dalam beberapa kasus kekurangan air yang dialami oleh beberapa negara merupakan hal yang sangat penting. Sebuah negara disebut kekurangan air apabila mereka memiliki kurang dari 1000 meter kubik  air yang dapat dipengaruhi untuk setiap orang dalam setahun. 

Ukuran penggunaan air secara bijak dan efisien sangatlah diperlukan. Beberapa alat perlengkapan yang dapat disambungkan ke keran air, shower, atau dipasang di toilet, adalah alat-alat menghemat air yang sangat efisien yang dikenal dengan water saving device. Bahkan, tindakan sederhana seperti mematikan keran pada saat menggosok gigi merupakan tindakan efektif dalam mengurangi penggunaan air.

4.Desalinasi Sebagai Sebuah Solusi
Desalinasi  merupakan suatu proses untuk menghilangkan garam dan larutan zat padat dari air laut atau air payau untuk menghasilkan air tawar. Di tempat-tempat  yang sangat kering dan langka air, desalinasi dapat menjadi pilihan yang lebih berkesinambungan daripada menggunakan air tanah atau air permukaan, seperti sungai atau danau. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun