Jika dikonsumsi secara rutin, kombinasi ubi oranye dan serbuk tomat dapat meningkatkan asupan vitamin A anak. Ini akan:
- Meningkatkan daya tahan tubuh anak terhadap infeksi.
- Menurunkan risiko rabun senja atau gangguan mata lainnya.
- Â Mendukung pertumbuhan tulang dan jaringan tubuh.
Dalam jangka panjang, peningkatan asupan vitamin A bisa membantu menurunkan prevalensi stunting di kecamatan dengan kasus tinggi, seperti Malangke Barat atau Baebunta. Dengan cara ini, pangan lokal benar-benar menjadi solusi kesehatan masyarakat.
Tantangan dan Solusi
Tentunya, ada tantangan yang perlu dihadapi yaitu, kurangnya pengetahuan masyarakat yang menyebabkan banyak orang belum paham bahwa ubi oranye lebih bergizi dibanding ubi putih. Daya simpan pangan segar, contohnya tomat cepat rusak sehingga perlu inovasi pengawetan. Kebiasaan makan anak-anak yang tidak semua suka makan sayur atau buah.
Adapun Solusi yang bisa dilakukan adalah melakukan edukasi gizi melalui kader posyandu, pengembangan teknologi sederhana untuk produksi serbuk tomat, membuat olahan ubi oranye yang menarik untuk anak, misalnya donat ubi oranye dengan taburan serbuk tomat.
Stunting adalah masalah serius, tetapi solusi ada di sekitar kita. Tomat dan ubi oranye, dua pangan lokal yang kaya vitamin A, dapat menjadi senjata ampuh dalam perang melawan stunting di Luwu Utara. Melalui inovasi sederhana berupa serbuk tomat yang ditaburkan pada ubi rebus atau goreng, kita bisa meningkatkan asupan vitamin A anak secara praktis dan murah.
Inovasi ini bukan hanya soal gizi, tetapi juga pemberdayaan ekonomi lokal. UMKM desa bisa memproduksi serbuk tomat, sekolah bisa menyediakan camilan bergizi, dan keluarga bisa menyajikan makanan sehat setiap hari. Jika dilakukan bersama-sama, bukan mustahil angka stunting di Luwu Utara bisa ditekan secara signifikan.
Vitamin A dari tomat dan ubi oranye adalah bukti bahwa solusi gizi sebenarnya ada di dapur kita sendiri. Tinggal bagaimana kita memanfaatkannya dengan cerdas, kreatif, dan berkelanjutan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI