Mohon tunggu...
Alwi Assagap
Alwi Assagap Mohon Tunggu... Mahasiswa - aku adalah seseorang yang sedang mempertahankan jalan ninjaku untuk kebahagiaan dan kesejahtraan dunia dan akhirat

Aku adalah seseorang yang memiliki nama lengkap Alwi Assagap. yang lhir di kabupaten magetan jawa timur

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Peluk Hangat Bulan Januari

15 Juli 2022   19:19 Diperbarui: 15 Juli 2022   19:27 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namaku Sucipto teman-teman biasa memanggilku Cipto, umurku 19 tahun dan aku sedang menempuh pendidikan di salah satu Universitas di Jawa Tengah. Hobiku adalah bermain game dengan teman-teman. Dan kadang aku juga senang bermain musik.

malam ini aku seperti biasa bermain gitar alat musik kesukaanku setelah seharian bermain game dengan temanku. Malam ini bukan seperti malam-malam biasanya aku bermain gitar karena malam ini adalah latihan persiapanku untuk tampil di lomba band yang diadakan di kampusku. Nada demi nada ku resapi dengan serius, jemariku dengan lembut bergerak silih berganti menekan fret untuk mengahasilkan nada yang indah. Setelah sekitar satu jam aku memainkan gitarku kuputuskan untuk menyudahinya. Waktu menunjukan jam sembilan lebih lima menit dan kuputuskan untuk pergi tidur mengingat besok aku harus dalam kondisi yang fit.

Keesokan paginya aku bangun pukul 5 pagi dan segera ku bergegas merapikan tempat tidurku dan pergi mandi ganti baju. Setelah mandi kusempatkan untuk sarapan dan minum kopi sembari kunyalakan sebatang rokok surya isi 12.  Setelah ritual pagiku selesai aku kemudian bergegas berangkat ke kampus dengan membawa gitar andalanku yang aku peroleh sejak aku masih di bangku smp.  Setelah aku sampai di kampus aku disambut oleh "Tono" temanku yang nantinya akan berduet denganku. Kamipun mengobrol tentang persiapan untuk pertunjukan nanti yang akan mulai pukul 10, dan sekarang jam menunjukan pukul 8. Masih tersisa waktu 2 jam itu, aku dan Tono kemudian memanfaatkannya untuk latihan sekaligus mempresisikan nada dari gitarku dan nyanyian dari tono. " baik cipto, ayo petik senar bajamu" ucap tono kepadaku. Akupun dengan kelincahan jariku kumainkan senar-senar di gitarku dan kupadupadankan dengan nyanyian tono. Waktu menunjukan pukul 10 dan nama kamipun dipanggil. "ayo ton kita tunjukan performa terbaik kita"ucapku membakar semangat. "ayo cipto go!!!", kamipun naik ke atas panggung, teriakan penonton bersahutan menyemangati kami. Jreng... suara gitarku ku mainkan dan tono pun mulai bernyanyi. Tak disangka penontonpun ikut bernyanyi bersama hanyut dalam suasana dari lagu yang kami bawakan. Ucapan terimakasihpun menjadi penutup dari penampilan kami dalam kontes itu. Kami berdua turun dengan iringan tepuk tangan dari penonton. Acarapun selesai pada pukul 2 siang ditandai dengan pengumuman pemenang kontes tersebut. nama kamipun ternyata disebut dengan memperoleh juara ke 2. Hal itu sungguh sangat mengejutkan bagi kami, karena aku dan tono sebenarnya tidak mengira akan mendapatkan juara 2 mengingat saingan kami yang sangat kuat yaitu para jajaran band kampus yang sudah terkenal kiprahnya. "tonoo.. " seruku sambil menatapnya kebingungan, tono pun juga begitu kita terdiam sejenak seakan tidak percaya. Akhirnya setelah sejenak terpaku dalam ketidak percayaan kamipun bergegas naik ke panggung untuk kedua kalinya yaitu untuk menerima penghargaan. Setelah pulang dari acara itu akupun pulang dan mampir ke sebuah kedai kopi dengan tono dan teman-temanku lainnya untuk merayakan dan membicarakan tentang kemenangan kita meraih juara 2 tadi. Dan tiba-tiba ponselku berbunyi menandakan ada pesan masuk. "mas cipto" isi pesan tersebut, akupun bertanya-tanya siapa yang mengirimkan pesan ini. saat itu aku menggunakan aplikasi watshapp dan foto profil dan nama dari kontak tersebut disembunyikan atau diprivasi. Kemudian aku balas "iya dengan siapa?" aku bertanya. Tak lama pesanpun dibalas lagi "aku gracia mas", akupun masih bertanya-tanya karena aku tidak mengenalnya dan kuputuskan untuk menyimpan nomornya untuk bisa melihat foto profilnya. Setelah kusimpan dan fotonya nampak, aku masih saja tetap kebingungan akan sosok wanita tersebut. dan pada akhirnya aku balas pesannya lagi " maaf lanjut nanti ya , aku masih diluar ini " ku balas begitu karena saat ini aku tidak mau fokusku teralihkan pada sosok perempuan itu sebab aku sedang merayakan hasil juara ku tadi sambil bersendau gurau dengan teman-teman.

Setelah hampir satu jam aku dan teman-temanku asik berbincang akupun pamit pulang. Saat perjalanan pulangku perasaanku bercampur antara senang dan penasaran, senang karena hasil dari penampilanku tadi dan penasaran karena memikirkan siapa perempuan tadi. Sesampainya di rumah akupun langsung mandi dan beristirahat rebahan sambil membuka ponselku lagi. Dan ternyata perempuan tadi sudah mengirim pesan lagi " udah sampai mas?" tanyanya, segera kubalas pesannya " sudah baru saja ". Percakapanpun terus berlanjut sampai aku tahu ternyata dia adalah adik tingkatku yang bernama Gracia. Entah kenapa dia tiba-tiba ingin berkenalan denganku lebih lanjut lagi. Ya aku tidak mempermasalahkan hal itu. Dia memuji penampilanku bersama Tono, dia bilang sangat kagum dengan diriku. Perbincnagan kami terus berlanjut lagi dan dia selalu mengirimkan pesan setiap hari. Suatu hari akhirnya aku putuskan untuk bertemu dengannya karena diriku sudah tak tahan lagi menahan kekepoan yang semakin menjadi terhadapnya.

Malampun tiba, aku mengajaknya ke sebuah restaurant untuk makan malam. "gras, berangkat yuk" pesanku kepada Gracia . dia membalas " ayo mas berangkat"... setelah aku tiba di tempat ku pesan makanan terlebih dahulu sambil menunggu dirinya. Ku ambil ponselku lagi dan ku chat dia " Gras aku duduk di meja pojok kanan paling belakang" . tak lama seorang wanita yang tinngi sexy rambutnya sepanjang bahu datang menghampiriku dan berseru kepadaku " mas cipto.." ucapnya. Lalu sejenak kupandangi dia dan ku jawab "iya saya cipto" sahutku. Kemudian ia menjelaskan bahwa dirinyalah yang namanya Gracia. " aku Gracia mas yang chat mas cipto". " oh kamu yang namanya Gracia, oke silahkan duduk". Kamipun akhirnya berbincang-bincang selama hampir 2 jam di situ. Akhirnya setelah kita berbincang membahas hal a-z kami pun pulang.

              Setelah sampai rumah akupun membuat kopi seperti biasa ritual sebelum tidurku, tak lupa sebungkus rokok surya dan korek kukeluarkan dari saku celanaku. Kugigit filternya dan kutarik perlahan dari bungkusnya. Kunyalakan korek dan ku arahkan ke ujung rokok. Kuhisap dengan lembut asap yang membuatku hanyut bersama bayangan pertemuanku dengan Gracia tadi.  Aku masih terbayang akan paras wajahnya dan senyum manis bibir tipis berwarna pink bak bunga mawar yang masih muda. Di tengah-tengah lamunan indahku tiba-tiba aku terkejutkan dengan bunyi ponselku menandakan ada panggilan yang masuk. Ternyata itu adalah Gracia, entah kenapa kali ini aku merasa senang sekali ditelfon olehnya. Dengan segera kuangkat telfonnya dan suara lembut terdengar di telingaku. "halo mas cipto", halo juga Gracia" jawabku. "mas cipto udah sampai rumah? " , " sudah gras" jawabku lagi. Kamipun asyik mengobrol di telfon dan tak terasa sudah hampir 1 jam kami saling bercakap ria seperti dongeng pengantar tidur. Gracia akhirnya meminta untuk menyudahi telfonnya karna dia merasa sudah ngantuk. Akupun mengiyakannya karena kasihan dia mengantuk dan karena hari sudah larut malam.

Waktu menunjukkan jam 23.30 aku tidak bisa tertidur karena masih terbayang-bayang sosok Gracia. Kali ini bayangan itu semakin menjadi dan membuatku sulit untuk terlelap. Kurasa aku sedang merasakan jatuh cinta kepadanya. Ingin rasanya diriku untuk memilikinya. Dan terbesit dibenakku untuk menyatakan cinta padanya. Pukul 01.30 akhirnya akupun terlelap sampai pagi hari pukul 06.00 alarm di ponselku berbunyi. Kuambil ponselku dan kumatikan alarmnya dan saat bersamaan sudah ada notifikasi chat dari Gracia. "selamat pagi" sapanya dan seperti asupan kafeein bagiku yang membuatku langsung bergairah dan semangat pagi ini. aku pun membalas pesannya dan ucapan semangat darinya yang menutup percakapan semakin membuatku bersemangat. Hal itupun membuatku semakin menyakinkan diri untuk menyatakan cintaku padanya.

Hari-hariku kulalui dengan rasa penasaranku atas perasaanku yang
menggebu untuk diungkapkan pada Gracia. Dan akhirnya aku beranikan diri unntuk menyatakannya. Pada sore hari setelah aku pulang kuliah, ku ajak Gracia untuk mapir dulu ke sebuah kafe dengan alasanku menikmati senja. Dan tiba waktunya,  saat kami sudah berada di kafe itu dengan mengumpulkan segala keberanianku akhirnya mulutkupun mengucap.,"Grass.. " ucapku . " iya Cipto " sahutnya. Dengan bibir yang agak gemetar aku berkata " eee anu Gras.. anuu , mau nggak kamu jadi pacarku" dengan cemas dan lega perasaanku bercampuraduk menunggu jawaban dari Gracia. Dia pun menjawab  " hahh anu mas Cipto beneran?. "iya Grass aku suka sama kamu", jadi bagaimana?" ucapku. " emm iya mas aku mau", tanpa kusangka Gracia menerima cintaku dan akhirnya kamipun mulai saat itu berpacaran. Akupun bahagia bukan main. Setelah pada sore hari itu hari-hari sering ku lalui bersama dengan Gracia. Tak kusangka sekarang aku memilikinya.

Aku dan Gracia tak berasa sudah berpacaran hampir 6 bulan. dan untuk merayakannya ku ajak Gracia untuk makan malam. Saat di Kampus ku temui Gracia untuk mengajaknya makan malam nanti. "Gras nanti kita makan malam yuk buat ngrayainn pacaran kita yang sudah 6 bulan ini" kemudian dia menjawab " emm aku sebenarnya senang banget kamu ajak ngrayain 6 bulan pacaran kita, tapi maaf Mas Cip.. aku nanti malam diajak orang tua ku ke rumah nenek". Seketika aku agak kecewa dengan jwabannya tapi ya mau bagaimana lagi dia tidak bisa malam nanti dan akupun tidak bisa memaksakannya sebab dia bersama orangtuanya." Ohh yasudah kalau begitu Grass besok bisa ?" tanyaku, " bisa cipto jika aku udah pulang dari rumah nenekku, nanti aku kabarin deh " jawab Gracia. Dan kujawab "oke kalau begitu Grass.".. dengan rasa agak kecewa akhirnya akupun pulang. Dengan seraya mengucapkan hati-hati di jalan kepada Grcia.

Sesampainya di rumah akupun mandi dan rebahan sejenak sambil menonton tv, dan ponselkupun berbunyi menandakan ada pesan yang masuk. Setelah kubuka pesannya ternyata itu dari Tono. Dia mengajakku untuk ngopi di angkringan pinggir jalan dekat dengan kampusku. Akupun menyetujuinya sebab aku juga tidak ada kegiatan malam ini karena rencanaku dengan Gracia gagal terlaksana. Kamipun janjian pukul jam 8 malam. Jam 8 tepat akupun berangkat, sesampainya di angkringan ternyata Tono sudah ada di situ. Sesampainya aku disitu Tonopun menggerutu "wah sudah dari tadi aku nunggu kamu hmm". " ya maaf Ton hehe".  Kamipun memesan 2 cangkir kopi dan kamipun berbincang-bincang nglantur seperti biasanya.

Setelah beberapa saat kami berbincang Tono bilang kepadaku " cipp, itu kayaknya Gracia" sambil menunjuk ke arah lampu merah karena saat itu tempat kami ngopi tepat disamping perempatan dekat dengan kampusku. Dengan secepat kilat kutengokkan wajahku kearah tempat telunjuk Tono. Kulihat disitu memang benar itu adalah Gracia karena dia sempat menengok ke samping ke arah tempat kami berada. Akupun dibuat terkejut dengan itu karena Gracia berboncengan dengan seorang laki-laki. Aku bingung dan agak sedikit panik karena aku tidak mengenal siapa lelaki itu. Ayahnya bukan, karena akupun sudah hafal dengan ayahnya Gracia karena aku juga sudah sering main kerumahnya. Aku mulai curiga dengannya karena tadi dia bilang keluar dengan orang tuanya. Pikiranku mulai berkecambuk dengan itu dengan tetap berusaha berfikir positif bahwa itu adalah kerabatnya. Tetapi dengan kecurigaanku yang tidak bisa dibendung lagi, akhirnya akupun segera beranjak mengajak tono Tono untuk ikut aku mengejar Gracia. Langsung kubayarkan pesananku kopi tadi dengan tergesa-gesa sampai aku tak sempat menunggu kembailian uangku 20 ribu yang ku bayarkan dan bilang kepada penjualnya untuk mengambilnya saja kembalian uangku. Setelah itu langsung kuajak Tono naik dengan motorku dan menitipkan motor Tono diangkringan itu. Dengan cepat ku tarik gasku untuk mengejar Gracia yang telah berjalan. Setelah beberapa saat akhirnya aku berada dibelakangnya. Aku lega sekaligus semakin dibuat penasaran dengannya. Lega karena aku tidak kehilangan mereka dan penasaran serta gelisah karena dia berboncengan dengan orang yang tidak kukenal karena Gracia bilang tadi keluar dengan orang tuanya dan aku tidak menjumpai dia dengan orang tuanya. Kuputuskan untuk mengikuti saja dari pada nanti aku salah faham dengannya. Semakin lama ku mengikutinya semakin dibuatku gelisah karena dia pergi kearah tempat yang berbeda dengan tempat neneknya Gracia. Kuikuti terus dan ternyata firasatku yang berkecampung tadi semakin menjadi dengan mereka berbelok ke arah sebuah kafe. " wahh- wahh nggak beres ini Cip" ucap Tono kepadaku. Omongan Tono membuatku semakin bingung tidak karuan dengannya. " kita ikut masuk aja ya Ton sambil kita nanti lihat apa yang sebenarnya terjadi. "Ohh iya Cip".. sahutnya. Setelah kami masuk ke kafe itu dan memesan minuman aku duduk agak jauh di samping Gracia supaya dia tidak menyadari keberadaan kami. Sekitar 15 menit aku menunggunya aku putuskan mengirim pesan  kepadanya untuk menanyakan perihal kunjungannya ke rumah neneknya. " sudah sampai Grass?" tanyaku, beberapa saat Gracia  membalas " sudah Cipp" balasnya. Jawaban itu membuat perasaankku tidak karuan dengannya karena kenyataannya dia sedang berada disampingku dengan laki-laki yang tidak kukenal. Kemudian aku meminta untuk video call dengan Gracia, dengan beralasan aku ingin tahu neneknya karena memang aku belum pernah ketemu neneknya. Dan aku semakin yakin bahwa semua ini tidak beres karena dia tidak mau mengangkat telfon dariku dengan beralasan bahwa neneknya sedang sakit dan tidak enak untuk mengangkat video call ku. Dengan semakin ketidak beresan yang terjadi akhirnya aku sudah tidak tahan lagi. Kuputuskan untuk menghampirinya dan menanyakan kejelasan tentang semua ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun