Dear Shalwa,
Izinkan aku bercerita
Akan ku buka cerita ini dari awal kita berjumpa
Saat pertamakali mataku menatapmu dan menafsirkannya sebagai perasaan cinta
Kala itu aku terdiam, terpaku menatap indahnya parasmu
Bibirmu seolah menggetarkan irama indah, layaknya sayatan-sayatan lembut pada benang-benang melodi
Diatas kursi itu aku terpaku, jikawaku semakin bergetar menjadi-jadi, menyaksikan citramu yang kian anggun nan indah berseri
Kala itu, tak ingin sedetikpun ku beranjak dari ruang tempat kita berada, ku ingin selamanya kita bersama, memadu kasih dalam hangtnya selimut asmara
Jam dinding pun terus menggerakan jari-jemarinya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!