Mohon tunggu...
ALVYNA ROHMATIKA
ALVYNA ROHMATIKA Mohon Tunggu... Penulis

Sebagai penulis, saya adalah kreator yang menggabungkan kepekaan artistik dengan kecerdasan kata untuk menghidupkan ide-ide menjadi kisah-kisah yang mendalam. Melalui kata-kata, saya membentuk dunia imajinatif yang mengajak pembaca untuk merenung, merasakan, dan terhubung dengan berbagai emosi. Setiap tulisan saya mencerminkan dedikasi pada keindahan bahasa dan kekuatan narasi.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa Indonesia di Era Digital: Tantangan, Perkembangan, dan Identitas Nasional

29 September 2025   08:59 Diperbarui: 29 September 2025   09:08 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasa Indonesia di Era Digital: Tantangan, Perkembangan, dan Identitas Nasional

Oleh: Alvyna Rohmatika

Penggunaan Bahasa Indonesia Saat Ini: Tantangan dan Perkembangan

Bahasa Indonesia, sebagai bahasa resmi negara Indonesia, memainkan peran penting dalam komunikasi di seluruh archipelago. Sejak pertama kali diresmikan pada tahun 1945, bahasa ini terus berkembang seiring dengan dinamika sosial, politik, budaya, dan teknologi. Penggunaan bahasa Indonesia saat ini mencerminkan perubahan zaman dan berinteraksi dengan berbagai faktor eksternal yang mempengaruhi masyarakat.

Perkembangan Bahasa Indonesia dalam Konteks Globalisasi

Globalisasi membawa dampak besar terhadap penggunaan bahasa Indonesia. Kehadiran media sosial, internet, dan interaksi internasional memperkenalkan berbagai istilah dan konsep dari bahasa asing, terutama bahasa Inggris, ke dalam percakapan sehari-hari. Hal ini menyebabkan adanya "percampuran bahasa" yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari, baik di media sosial, televisi, maupun dalam percakapan informal.

Contoh yang paling jelas adalah masuknya istilah-istilah teknologi, seperti "update", "download", "upload", dan "streaming", yang sering digunakan tanpa padanan kata dalam bahasa Indonesia. Pengaruh globalisasi ini juga menciptakan perubahan dalam cara berkomunikasi, seperti pemakaian bahasa yang lebih singkat, padat, dan terkadang mengabaikan aturan gramatikal yang baku.

Penggunaan Bahasa Indonesia di Media Sosial

Media sosial menjadi arena utama di mana penggunaan bahasa Indonesia berkembang pesat. Pengguna internet di Indonesia, terutama generasi muda, sering kali menciptakan istilah-istilah baru atau bahasa gaul yang cepat populer. Misalnya, kata-kata seperti "kece", "baper", dan "ngab" menjadi istilah umum di kalangan pengguna media sosial.

Bahasa gaul ini sering kali mengedepankan aspek kreativitas dan kecepatan, mengaburkan batas antara bahasa baku dan bahasa tidak baku. Di sisi lain, meskipun ada potensi untuk melemahnya penggunaan bahasa yang baik dan benar, media sosial juga menjadi tempat di mana bahasa Indonesia dapat dipelajari dan dikembangkan. Banyak akun dan platform yang mempromosikan penggunaan bahasa Indonesia yang lebih formal dan baku, serta mengenalkan ragam bahasa daerah yang kaya.

Tantangan dalam Penggunaan Bahasa Indonesia yang Baku

Meskipun bahasa Indonesia terus berkembang, tetap ada tantangan besar dalam menjaga penggunaan bahasa yang baku dan benar. Pendidikan formal menjadi salah satu kunci utama dalam mengatasi tantangan ini. Namun, praktik penggunaan bahasa yang tidak sesuai kaidah sering terjadi dalam komunikasi sehari-hari, baik di kalangan anak muda maupun orang dewasa.

Salah satu tantangan terbesar adalah penerimaan terhadap varian bahasa yang lebih santai dan tidak baku. Bahasa Indonesia yang baku sering kali dianggap kaku dan tidak fleksibel, sementara bahasa gaul atau bahasa campuran dianggap lebih mudah diterima dalam percakapan informal. Hal ini menciptakan ketidakseimbangan dalam penggunaan bahasa, yang berdampak pada penguasaan bahasa Indonesia yang baik dan benar di kalangan generasi muda.

Bahasa Indonesia dan Identitas Nasional

Bahasa Indonesia tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai simbol identitas nasional. Bahasa ini menghubungkan lebih dari 270 juta penduduk Indonesia yang berasal dari berbagai latar belakang budaya dan etnis. Meskipun terdapat lebih dari 700 bahasa daerah di Indonesia, bahasa Indonesia menjadi pengikat persatuan yang sangat kuat.

Namun, ada kekhawatiran bahwa globalisasi dan pengaruh bahasa asing dapat mengurangi rasa kebanggaan terhadap bahasa Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk terus mengedepankan pentingnya bahasa Indonesia dalam menjaga jati diri bangsa.

Bahasa Indonesia dalam Dunia Pendidikan

Di dunia pendidikan, bahasa Indonesia tetap menjadi bahasa pengantar utama. Namun, dengan maraknya bahasa asing yang digunakan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, penggunaan bahasa Indonesia dalam pendidikan juga mengalami tantangan. Kurikulum pendidikan sering kali lebih menekankan penguasaan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar di banyak bidang studi, yang membuat bahasa Indonesia semakin terpinggirkan.

Namun, beberapa upaya telah dilakukan untuk memperkenalkan bahasa Indonesia di ranah akademis, termasuk penerbitan buku-buku ilmiah dalam bahasa Indonesia dan pengembangan terminologi ilmiah yang lebih kaya. Pemerintah dan berbagai lembaga pendidikan terus berupaya untuk mengembangkan bahasa Indonesia agar tetap relevan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.


Kesimpulan

Penggunaan bahasa Indonesia saat ini menunjukkan adanya perubahan yang signifikan seiring dengan perkembangan zaman. Di satu sisi, globalisasi dan teknologi membawa pengaruh besar terhadap penggunaan bahasa, mengarah pada campuran bahasa yang lebih bebas dan informal. Di sisi lain, tantangan tetap ada dalam menjaga keberlanjutan penggunaan bahasa Indonesia yang baku dan benar, serta dalam memperkenalkan bahasa ini sebagai identitas nasional yang kuat.

Untuk menghadapi tantangan ini, diperlukan kesadaran bersama dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah, institusi pendidikan, hingga masyarakat umum. Melalui upaya yang lebih terkoordinasi dalam memperkenalkan dan mempromosikan bahasa Indonesia, diharapkan bahasa ini tidak hanya tetap relevan, tetapi juga berkembang seiring dengan perubahan zaman.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun