Mohon tunggu...
Alvitus Minggu
Alvitus Minggu Mohon Tunggu... Dosen - laki-laki

jangan menyerah sebelum bertarung

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Menakar Demokrasi dalam Pemilu

23 November 2018   22:08 Diperbarui: 23 November 2018   23:49 960
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadikanlah pemilu yang akan datang sebagai wahana untuk menghadirkan perubahan baru serta proses penyelenggraannya tetap mengedepanakan nilai etis kolektif bangsa agar terhidar dari praktik-praktik politik dagang sapi yang pada akhirnya mengesampingkan aspek etika dan moral. Etika dan moral hal yang mendasarkan sebagai alat kontrol sosial agar  setiap pemimpin politik mampu mengontrol diri dengan baik supaya tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma sosial. Misalnya melakukan kecurangan dalam pemilu, melakukan korupsi politik dengan menggunakan kekuasaan legal. Karena itu, hendaknya setiap pemimpin politik dituntut mampu menjiwai dan memaknai etika dan moral sebagai statuta  sosial bagi sistem politik yang berlaku.

Alvitus Minggu, S.I.P, M.Si

Dosen Ilmu Politik Universitas Kristen Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun