Mohon tunggu...
Muhammad Alvin Vaunas
Muhammad Alvin Vaunas Mohon Tunggu... Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab Uin Syarif Hidayatullah Jakarta

Gue seorang mahasiswa yang di siang harinya tenggelam dalam dunia nahwu-shorof, bahasa Arab klasik yang penuh logika dan keindahan. Malamnya? Push rank di Land of Dawn, ngikutin meta terbaru di Mobile Legends. Dan kadang di sela-sela waktu gue, gue suka sharing cerita hidup—karena gue percaya, tiap pengalaman punya makna dan layak dibagi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Terjebak dalam Stigma: Ketika Kesalahan Lebih Diingat daripada Kebaikan

7 Juli 2025   06:17 Diperbarui: 7 Juli 2025   06:17 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://images.app.goo.gl/xhXKFmUiKgpXZN4LA

Gue nulis ini bukan karena gue paling bener. Tapi karena gue juga pernah di posisi dihakimi, dicap, bahkan ditinggalin cuma gara-gara satu kesalahan.

Rasanya kayak semua yang pernah gue perjuangin nggak ada artinya. Dari situ gue belajar satu hal: jangan jadi bagian dari mereka.

1. Jangan Jadi Orang yang Terlalu Cepat Nge-Cap

Sebelum lo dengan gampangnya menuduh dan men-judge, coba inget pesan Allah:

"Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak dari prasangka, karena sebagian prasangka itu dosa. Dan janganlah kalian mencari-cari kesalahan orang lain..." (QS. Al-Hujurat: 12)

2. Ingat Bahwa Saat Akhir Bisa Mengubah Segalanya

Dalam sebuah hadis sahih, Rasulullah ï·º bersabda bahwa seseorang bisa beramal dengan amalan ahli surga bertahun-tahun, tapi di akhir hidupnya berubah. Begitu juga sebaliknya.

Dan Allah juga berkata: "Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah..." (QS. Az-Zumar: 53)

3. Jadi Tempat Aman buat Orang Lain Berubah

Kalau lo bisa jadi tempat aman buat orang lain berubah, itu jauh lebih mulia daripada sekadar jadi komentator kesalahan orang.

4. Pahami Bahwa Nggak Semua Orang Punya Latar Belakang yang Mudah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun