Mohon tunggu...
Alvina Dwi O
Alvina Dwi O Mohon Tunggu... Mahasiswa

Annyeonghaseyo, dalam akun ini saya akan membahas seputar psikologi.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Peran Guru BK dalam Membantu Siswa Mengatasi Kebiasaan Mengejek Nama Orang Tua

26 Februari 2024   12:12 Diperbarui: 23 Juni 2024   23:34 1062
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Siswa SD yang sering mengejek nama orang tua siswa adalah sebuah masalah yang sering terjadi di lingkungan sekolah. Tindakan ini dapat menyebabkan dampak psikologis yang buruk bagi siswa yang menjadi korban. Mengejek nama orang tua siswa dapat menyebabkan rasa malu dan rendah diri pada siswa yang menjadi korban. Hal ini dapat mempengaruhi kesehatan mental siswa dan memengaruhi kinerja akademik mereka. Selain itu, tindakan ini juga dapat memicu konflik antara siswa dan mempengaruhi hubungan sosial mereka di sekolah.

Bimbingan konseling dapat membantu siswa yang menjadi korban untuk mengatasi dampak psikologis dari tindakan tersebut. Konselor dapat membantu siswa untuk memahami bahwa tindakan tersebut tidak benar dan tidak pantas dilakukan. Selain itu, konselor juga dapat membantu siswa untuk membangun rasa percaya diri dan mengatasi rasa malu yang mungkin dirasakan. Selain membantu siswa yang menjadi korban, bimbingan konseling juga dapat membantu siswa yang melakukan tindakan tersebut. Konselor dapat membantu siswa untuk memahami bahwa tindakan tersebut dapat menyakiti perasaan orang lain dan tidak pantas dilakukan. Selain itu, konselor juga dapat membantu siswa untuk membangun empati dan menghargai perbedaan.

Dalam hal ini, peran guru  bimbingan konseling sangat penting. Peran guru bimbingan konseling sangat penting dalam membantu siswa yang sering mengejek nama orang tua. Tindakan mengejek nama orang tua merupakan perilaku yang tidak pantas dan dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Oleh karena itu, perlu adanya tindakan yang tepat untuk mengatasi perilaku tersebut. Guru bimbingan konseling dapat membantu siswa yang sering mengejek nama orang tua dengan memberikan konseling dan pendampingan. Konseling dapat membantu siswa untuk memahami dampak dari perilaku tersebut dan mengembangkan empati terhadap orang lain. Selain itu, guru bimbingan konseling juga dapat memberikan strategi untuk mengatasi perilaku tersebut, seperti mengajarkan cara berbicara yang sopan dan menghargai orang lain.

Selain memberikan konseling, guru bimbingan konseling juga dapat melakukan tindakan preventif dengan mengadakan kegiatan yang dapat meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya menghargai orang lain. Misalnya, dengan mengadakan seminar atau diskusi tentang etika dan moralitas, serta mengajarkan nilai-nilai seperti toleransi, kerjasama, dan saling menghargai. Selain itu, guru bimbingan konseling juga dapat bekerja sama dengan orang tua siswa untuk membantu mengatasi perilaku mengejek nama orang tua. Guru bimbingan konseling dapat memberikan saran dan strategi kepada orang tua untuk membantu anak mereka mengembangkan sikap yang lebih baik terhadap orang lain.

Dalam kesimpulannya, tindakan siswa SD yang sering mengejek nama orang tua siswa dapat menyebabkan dampak psikologis yang buruk bagi siswa yang menjadi korban. Bimbingan konseling dapat menjadi solusi yang tepat untuk mengatasi masalah ini. Konselor dapat membantu siswa untuk mengatasi dampak psikologis dari tindakan tersebut dan membantu siswa yang melakukan tindakan tersebut untuk memahami pentingnya menghargai perbedaan. Oleh karena itu, peran guru dan orang tua juga sangat penting dalam mencegah tindakan tersebut.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun