Mohon tunggu...
M Alvian Rizky
M Alvian Rizky Mohon Tunggu... Mahasiswa - Ketua Umum PK. PMII UNIKOM

saya suka menulis dan juga membaca buku, selain kegiatan tadi saya memiliki organisasi yang bergerak di bidang literasi masyarakat, karena membangun literasi ditengah masyarakat menjadi penting untuk memajukan peradaban manusia yang lebih baik.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Santri dan Mimpi Merdeka

15 April 2024   13:35 Diperbarui: 15 April 2024   13:37 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di bawah langit pagi yang cerah, Pondok Pesantren Al-Hikmah di Jawa Tengah diramaikan oleh lantunan ayat suci Al-Quran dan suara santri yang bersemangat menuju ruang kelas.

Di antara mereka, terdapat empat sekawan yang tak pernah sepi: Adrian, si jenius yang cerdik, Riyan, si humoris, Hadian, si jenaka pecinta tebak-tebakan, dan Reno, si santai yang suka melontarkan komentar sarkastis.

(Bel berbunyi, pertanda pelajaran akan segera dimulai)

Baca juga: Hukum dan Politik

Riyan: (Menepuk bahu Adrian) "Yan, dengar-dengar tadi kamu mimpi jadi pejuang kemerdekaan ya? Pasti seru banget tuh!"

Adrian: (Tersipu malu) "Iya, Riyan. Gak nyangka aja bisa mimpi kayak gitu."

Hadian: (Ikut nimbrung) "Wah, ceritain dong detailnya! Pasti kamu jadi jagoan yang jago silat trus ngalahin penjajah sendirian!"

Reno: (Menyela dengan nada malas) "Hah? Mimpi jadi pejuang kemerdekaan? Emang bisa ngalahin penjajah pake mimpi doang?"

Adrian: (Menatap Reno dengan serius) "Entahlah, Ren. Tapi mimpi itu terasa nyata banget buatku."

(Ustad Agus, ustad yang lucu dan bijaksana, memasuki kelas)

Ustad Agus: (Memberi salam) "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh!"

Para Santri: (Menjawab salam) "Waalaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh, Ustad!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun