Mohon tunggu...
Aluzar Azhar
Aluzar Azhar Mohon Tunggu... Freelancer - Penyuluh Agama Honorer

Berbuat baik kok malu, jadi weh ...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Relaksasi Beragama

21 Juli 2017   03:34 Diperbarui: 21 Juli 2017   09:04 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Mungkin, asumsi 'pemaksaan' harus #saleh dari agamawan kepada saudara seagama dan sesama manusia-nya itu dilandasi kisah gegana Nabi tersebut serta KITA telah sepakat bahwa doktrin agama tidak memaksa untuk memeluk agama yang sama, namun doktrin agama 'memaksa' kesadaran seluruh umat manusia---yang sering dilupakan karena 'rayuan' dunia---untuk tahu diri bahwa Pemilik agama (Tuhan) telah tahu nasib akhir masing-masing manusia. Jadi, agamawan sekadar mengimbau saudaranya  untuk selalu sadar diri, untuk selalu menyayangi diri-sendiri; selagi hidup di bumi untuk bekal nanti.

Memang harus 'ngotot'. Ajak-mengajak itu harus pantang menyerah. Yang efektif dimulai dari diri-sendiri demi menjelma teladan yang baik (uswah hasanah), sehingga tanpa 'diajak', sekitaran mengikuti.

Otot-ngotot itu jangan lantas diartikan represif seperti yang selalu dilakukan suatu rezim di saat berkuasa. Di sini diartikan 'antitesis' dari janji Setan yang akan selalu merayu---menyesatkan---umat manusia hingga akhir zaman. Hebatnya, cara Setan itu introjektif; berbeda dengan agama yang indoktrinatif, sehingga agama dinilai 'jahat'; melanggar HAM, katanya. 

Padahal seluruh umat manusia di muka bumi ini sepakat bahwa musuh yang nyata itu ialah Setan. Waduh, pintarnya Setan, KITA sering dibikin tak sadar: eh, mau-maunya kita jadi teman Setan. Itulah, kalau tak hariweusweus (Sunda: stres) menghadapi Setan, kita akan terlena. Apabila kita relaks dalam menghadapi Setan, tentulah musuh yang pintar-cantik/ganteng ini akan berbahagia hingga tujuh turunan kita. Na'uudzubillaahimindzaalik!

Ujungberung, 21 Juli 2017, 03.23.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun