Mohon tunggu...
Aluska Alus
Aluska Alus Mohon Tunggu... -

the deeper wisdom bringing in its own way the special request to pass

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Muslimat HTI Harus Berterima Kasih Kepada Demokrasi

23 November 2014   15:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:04 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keenaikan BBM telah beberapa kali terjadi selama perjalanan negara ini. Apakah Iffah juga mengkritisi bahwa korupsi adalah tindakan paling kotor yang dilakukan para pemimpin yang jelas berdampak menyengsarakan rakyat? Kenapa? Karena pemerintahan yang korup akan berdampak membuat hukum lumpuh. Pemerintahan yang korup akan mengarahkan hukum tajam ke bawah dan tumpul ke atas. Tentu Iffah memahami sebagaimana dalam pemerintahan kekhalifahan, seorang pemimpin memiliki hak istimewa yakni; hukum tidak berlaku bagi mereka.

Iffah menawarkan mimpi dengan menjual cerita aman makmur berkeadilan zaman pemerintahan khilafah. Dapatkah  Iffah jujur jaman kekhalifahan yang mana yang dijadikan referensi Iffah sebagai zaman yang lebih baik dari demokrasi?

Iffah melakukan gerakan politik yang jelas adalah haram bagi perempuan di zaman kekhalifahan. Hanya pada zaman demokrasi sekaum Iffah dapat turun ke jalan dengan aman dan perlindungan negara menyuarakan pendapat perempuan. Karena suara perempuan dilarang diteriakkan di jalanan kecuali di ruang privat itu pun dengan catatan jangan sampai terhina ego seorang laki laki.

Untuk mewujudkan mimpinya, gerakan Iffah adalah untuk mengubah sistem pemerintahan demokratis Indonesia. Referensi gerakan politik Iffah berdasarkan komunitas yang homogen. Iffah tampaknya melupakan sejarah tempat ia dilahirkan sejak awal adalah heterogen.

Iffah tampaknya tak mampu mengingat bahkan di tanah suci tempat  jutaan muslimin dan muslimat berkumpul, setiap tahun, menunaikan rukun Islam mengagungkan kebesaran Allah, para peziarah itu berasal dari berbagai negara dengan berbagai sistem pemerintahan. Allah yang Maha Besar lagi Maha Pengasih dan Penyayang itu tidak mempermasalahkan dasar pemerintahan dari orang orang itu berasal yang dengan khusyuk menunaikan ibadahnya dengan keikhlasan dan ketakwaannya

Iffah harus berterima kasih terhadap DEMOKRASI yang telah membuka peluang sebesarbesarnya bagi ia dan kawan kawannya untuk menyuarakan pendapat mereka secara terbuka di jalanan. Iffah harus berterima kasih terhadap SISTEM PEMERINTAHAN DEMOKRASI INDONESIA yang memberikan hak yang sama terhadap perempuan untuk turun ke jalan membawa aspirasinya

Dalam kesadaran bahwa Iffah dan kawan kawannya telah menikmati buah demokrasi, seharusnya Iffah memperjuangkan hak hak kaum perempuan dengan hal yang paling elementer : DIDIKLAH ANAK ANAK LELAKI KITA UNTUK BERSIKAP SEBAGAI LELAKI YANG SADAR AKAN TANGGUNG JAWABNYA, MEMPOSISIKAN PEREMPUAN BUKAN LAGI SEBAGAI PROPERTI DAN KOMODITI MELAINKAN DALAM KESETARAAN YANG MEMILIKI HAK DAN KEWAJIBAN YANG SAMA SEBAGAI MANUSIA DAN WARGA NEGARA.

Perempuan, selain mengandung, melahirkan dan menyusui memiliki kodrat dan hakekat kemanusiaan yang sama dengan kaum laki laki. Iffah tampaknya menggunakan jalanan bukan untuk perjuangan kesetaraan bagi sekaumnya, tetapi Iffah dan kawan kawan hanya sekadar alat politik untuk kepentingan politik saja.

Selama tidak anarkis, gerakan Iffah dan kawan kawannya memang sah saja, tetapi seharusnya Iffah mencerdaskan sekaumnya dan bukannya menjebloskan kaumnya dalam penjara kepatuhan terhadap kaum laki laki yang mebuai secara halus menjanjikan surga dan neraka padahal demi kepentingan politik juga.

Tidak ada seorang pun yang berhak menjanjikan surga dan neraka, kecuali keikhlasan dan ketakwaan terhadap Tuhan dalam ke Maha Adilannya.

Dalam konteks bernegara dan berbangsa modern, kiranya, Iffah menyadari adalah utopis untuk mewujudkan kehomogenan yang absolut. Janji mengembalikan kebesaran pemerintahan khlafifah yang pernah mendunia adalah juga utopis karena Iffah harus menyadari bahwa pada jaman kekhalifahan seluas gerak mereka juga ditentukan oleh jalan jalan tol, high way, yang dibangun oleh kekaisaran Romawi. Berulang kali sejarah pemerintahan dalam berbagai eranya. Harus diingat bahwa hanya demokrasi yang membuka peluang bagi Iffah dan kawan kawannya turun ke jalan.

Jangan khianati demokrasi Indonesia Iffah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun