Mohon tunggu...
Sayyid Jumianto
Sayyid Jumianto Mohon Tunggu... Guru - Menjadi orang biasa yang menulis
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis untuk perubahan yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rara Pembayun Cinta di Tengah Nafsu Kekuasaan

16 Oktober 2021   10:33 Diperbarui: 16 Oktober 2021   10:40 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Rara Pembayun Cinta ditengah nafsu kekuasaan.

Sayyid jumianto

Rara Pembayun aliaa Rara Kasihan berhasil mengemban amanah sang raja Panembahan Senopati yang juga ayahandanya. 

Penaklukan Kepada Ki Ageng Mangir bukan musuh biasa karena sama digdayanya dengan tombak baru klintingnya. 

Bukan perang biasa karena tidak  melibatkan  para perajurit tetapi perang inilah yang bisa taklukan sang Ki Ageng Mangir.

Jerat rantai emas itulah yang dijalankan arahan  politik Juru mertani kepada sang raja.

Umpan untuk taklukan ki Ageng mangir tidak lain putri sang raja Rara Pembayun itulah kehebatan dan kelicikan demi kekuasaan kerajaan segala cara di jalankan.

Inilah upaya sang raja untuk memperkecil pertumpahan darah di bumi Mataram kala itu.

 Pendekatan budaya dan umpan tubuh  wanita sungguh mengena adanya

Penyerangan lewat jalur seni dan budaya adalah nyata adanya.

Memang sebagai telik sandi bisa membuat ki Ageng mangir jatuh hati dan inilah tampaknya yang buat terlena sehingga mereka betdua jatuh cinta. Akhir cerita kejujuran yang pahit berakhir di watu gilang dengan dihukumnya sang Mangir oleh sang raja yang juga penegasan hanya satu raja di bumi Mataram. (Mangir wana baya)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun